
“Sekarang sudah mulai pengiriman. Jadi saya katakan, semampu mereka (produsen) produksi berapa, akan kami ambil. Jadi ada dua pilihan, mau bus cepat tapi impor utuh atau lebih lambat (pengadaannya) sampai 2016 tapi karoseri dalam negeri,” kata Basuki, di Balai Kota, Senin (3/8/2015).
Umumnya, lanjut Basuki, bus yang dibeli DKI bermerek Scania, Hino, serta Hyundai. Basuki memastikan PT Transjakarta tidak akan membeli merek Tiongkok seperti Zhong Tong, Ankai, atau Yutong.
Meskipun demikian, ia membebaskan operator untuk membeli bus bermerek Tiongkok tersebut. “Ya kalau operator mau pakai (bus bermerek Tiongkok) ya silahkan saja, tapi saya enggak mau beli,” kata Basuki.
Sementara itu Direktur Utama (Dirut) PT Transjakarta, Antonius NS Kosasih mengatakan penambahan unit bus baru di DKI akan dimulai pada Oktober 2015 dengan mendatangkan sebanyak 120 bus medium kopaja merk Toyota.
Kemudian pada November 2015, kata Kosasih, PT Transjakarta kembali akan menghadirkan 158 unit bus baru Transjakarta. Dengan rincian 99 bus Foton dan 59 bus merk Yutong.
“Sembilan puluh sembilan bus Foton ini bekas pengadaan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Transjakarta tahun 2012 yang terlambat dipenuhi PT Prima Lestari Wisata. Sementara 59 bus Yutong juga bekas pengadaan BLUD Transjakarta tahun 2013 yang terlambat dipenuhi Perum PPD,” kata Kosasih.
Selanjutnya pada Desember 2015, 231 bus baru datang ke Jakarta. Dengan rincian 31 unit bus transjakarta gandeng merek Scania dan 200 unit bus medium kopaja merek Toyota.(Sumber : Kompas.com)