Tanggamus, BITV – Pasca banjir yang melanda beberapa wilayah sepanjang aliran sungai Way Semaka di Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus beberapa waktu yang lalu, tindakan maksimal dari pihak Pemerintah pusat melalui pemerintah daerah telah dilakukan.
Hal tersebut untuk mengantisipasi apabila terjadi bencana kembali dapat meminimalisir kerugian materil. Untuk itu perlunya antisipasi sejak dini dari pemerintah daerah ataupun pemerintah pusat.
Peran pemerintah sangat penting dalam menghadapi bencana yang akan terjadi atau sesudahnya, sehingga mampu tercipta rasa aman, meski daerah tersebut termasuk kategori rawan resiko bencana. Seperti yang diungkapkan oleh Misnan (45) Warga Pekon/Desa Sripurnomo Kecamatan Semaka, salah satu Pekon di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Semaka.
Misnan menceritakan keadaan yang dialami keluarganya saat ini terus merasa cemas dan was-was. Pasalnya, rumah mereka yang sebelumnya berjarak ratusan meter dari sungai, namun sekarang telah berjarak kurang lebih 10 meter lagi. Hal itu disebabkan abrasi sungai way semaka. Sungai yang yang terus mengalami abrasi menjadi momok menakutkan dan membuat keluarganya cemas jika malam hari hujan turun.
“Longsor (abrasi_red) disungai ini sudah terjadi sejak lama dan ada sehektar yang telah longsor, kejadian ini semenjak banjir dahulu. Dulu jarak rumah saya dengan sungai ada ratusan meter, sekarang tinggal sepuluh meter lagi sehingga keluarga saya merasa was-was jika hujan turun,” ujar Misnan, Minggu, (3/2/19).
Misnan melanjutkan, sejak terjadinya abrasi sungai way semaka, telah dua rumah tetangganya yang sudah dibongkar oleh pemiliknya. Mereka telah pindah jauh dari aliran sungai tersebut, sebab tanah bangunan rumah mereka yang ditempati mereka beberapa waktu yang lalu telah menjadi aliran sungai.
“Saya berharap, Pemerintah daerah maupun Pemerintah pusat segera menormalisasi sungai ini, walau tidak diberonjong atau di tanggul, pemerintah bisa mengupayakan untuk mengeruk pulau (Delta_red) yang ada ditengah sungai itu. Sehingga aliran sungai ini dialihkan agar tidak menerjang ke arah pemukiman kami,” harapnya.
Sementara itu, Mat Mizar, selaku Kepala Pekon Sripurnomo Kecamatan Semaka menjelaskan jika tidak segera ditanggulangi, abrasi tersebut bukan saja satu atau dua rumah warga yang terdampak, namun seluruh rumah di Pekon Sripurnamo akan terkena dampak abrasi sungai tersebut.
“Abrasi itu tidak terjadi sekaligus, tapi terjadi jika banjir menerjang. Pihak kami telah berupaya menyampaikan proposal disetiap reses atau dimusrembang agar diupayakan segera ditanggulangi. Namun kami juga maklum, mungkin Pemerintah Daerah terkendala dana, ya kami sekalu Kepala Pekon mewakili warga mau bilang apa, kan gitu,”jelasnya.
Kejadian ini sudah berlangsung lama, lanjut Mat Mizar, ditambah lagi pekon sripurnomo termasuk wilayah yang menjadi langganan banjir jika hujan lebat melanda. Dirinya, mewakili warga berharap ke pemerintah daerah, seandainya jika memang dananya tidak mencukupi untuk mengcover menormalisasi sungai way semaka tersebut, supaya mengusulkan ke pemerintah di provinsi atau pemerintah pusat.
“Ini jangan sampai dibiarkan, kami selaku masyarakat cuma bisa mengeluh dan mengeluh. Kepada siapa kami akan meminta bantuan selain dari ke pemerintah daerah atau pemerintah pusat, jadi tolong soal ini diperhatikan juga,” tandasnya.
Sementara itu saat hendak dikonfirmasi Pj Sekda Kabupaten Tanggamus, Drs. Hamid Heriansyah Lubis, M.Si, menegaskan jika pihak pemerintah daerah telah berupaya semaksimal mungkin untuk menanggulangi dampak dari bencana yang terjadi akhir-akhir ini, baik berupa reaksi cepat, jangka menengah atau jangka panjang.
“Ketika ada bencana atau musibah yang menimpa wilayah di Kabupaten Tanggamus, kami langsung menerjunkan tim reaksi cepat gabungan dari dinas-dinas terkait ke daerah bencana. Sedangkan untuk jangka menengah, pihak pemkab telah memetakan daerah-daerah yang rawan bencana dan telah membentuk tim penanggulangan pasca bencana. Dan untuk jangka panjang, Bupati Tanggamus telah meluncurkan program Bude’sari yaitu pragram penanaman pohon dengan melibatkan instansi pemerintah dan semua element masyarakat untuk ikut berpartisipasi,”jelasnya.
Terkait program Bupati, tambahnya, Itu dampaknya jangka panjang. Mengingat saat ini kondisi hutan sudah banyak yang gundul.
“Oleh sebab itu Bupati mengajak masyarakat untuk giat menanam pohon di berbagai kesempatan, sehingga diharapkan upaya ini dapat membantu mengantisipasi bencana banjir kedepannya. Melalui program ini juga secara tidak langsung mensosialisasikan akan arti pentingnya pohon bagi keselamatan dan masa depan kita,”tambahnya.
Sedangkan untuk pemukiman warga yang ada di Daerah Aliran Sungai (DAS) Way Semaka, Pemkab Tanggamus telah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi dan mengajukan proposal untuk menanggulangi banijir dan abrasi yang disebabkan meluapanya way semaka. Hal itu mengingat, anggaran yang ada di Pemerintah Kabupaten Tanggamus tidak mencukupi untuk mengcover normalisasi sungai way semaka yang tergolong sungai besar.
“Saat ini Kabupaten Tanggamus terus ditimpa musibah bencana, oleh sebab itu dengan anggaran yang ada di Pemkab Tanggamus tidak mencukupi untuk mengcover semuanya. Kami dengan upaya ‘jemput bola’ ke pemerintah provinsi, mengupayakan agar secepatnya ditindaklanjuti. Untuk saat ini, dihimbau ke masyarakat agar sementara tidak tinggal didaerah beresiko rawan bencana,”pungkas Lubis. (red/*)