Angin Kencang, Nelayan Tidak Berani Melaut

0
84

Lampung Selatan, Penacakrawala.com – Akibat angin kencang, nelayan di dermaga bom Kalianda Lampung Selatan tidak berani melaut.

Nelayan di dermaga bom, Kalianda, Lampung Selatan sudah tiga hari tidak melaut karena angin kencang.

Menurut Nelayan di Dermaga Bom, Kalianda, Lampung Selatan angin kencang disebabkan oleh angin Barat.

Seperti halnya yang dikatakan Sopian, nalayan dermaga Bom Kalianda yang mengaku hanya memperbaiki jaring, karena sudah tiga hari tidak melaut.

“Sudah 3 hari tidak melaut. Karena angin kencang”

“Ini lagi angin Barat. Memang biasa bulan-bulan segini sedang musim angin Barat”

“Anginnya kencang, jadi ombak juga cukup tinggi,” ujar Sopian, disela-sela ia memperbaiki jaringnya, Sabtu (16/12/2023).

Sopian mengatakan, untuk saat ini belum ada dampak GAK ke perairan.

“Kalau dampak dari GAK sih belum ada. Memang gelombang lagi tinggi, tapi itu juga karena anginnya. Lagi angin barat ujarnya. Tapi bukan dampak dari GAK,” ujarnya.

“Paling ya sesekali kami dengar dentuman, sama api. Tapi sejauh ini masih normal. Dan kami juga nggak berani mendekat ke sana. Apalagi ini lagi angin kencang,” sambungnya.

Hal yang sama diungkapkan Aldi nelayan di Dermaga Bom, Kalianda.

Dirinya sudah seminggu tidak melaut, karena angin kencang.

“Ya sudah semingguan lah, semenjak angin kencang. Kami takut kalau kami nekat melaut kapalnya bisa kebalik, apalagi kapal kami kapal kecil,” ujarnya.

“Jadi nyambung hidup pakai hasil tangkapan kemarin-kemarin,” sambungnya.

Aldi menyebut saat ini belum ada dampak erupsi GAK.

“Kalau dampaknya belum ada sih ya. Karena saya punya temen, nahkoda kapal juga di Dermaga Canti sana, dia masih tetep kok nyeberang bolak balik ke dermaga Pulau Sebesi. Dan kayaknya warga di sana juga belum ada yang mengungsi,” ucapnya.

Karena angin kencang, harga ikan di TPI Dermaga Bom Kalianda pun ikut naik.

Wati mengatakan harga ikan perkilonya jadi naik sekitar Rp 5 ribu untuk semua jenis ikan udah hampir satu minggu.

“Jual ikan tengkurungan harganya Rp 25-30 ribu ikan layang Rp 30-35 ribu, ikan salem sama Rp 30-35 ribu, kembung sate Rp 40-45 ribu, ikan bawal Rp 25-30 ribu, ikan mas Rp 30-35 ribu, ikan simba Rp 50-60 ribu, ikan salem sisik Rp 40 ribu, ikan tongkol Rp 30-35 ribu,” katanya

“Untuk harga kepiting bakau perkilonya Rp 150 ribu, harganya lagi naik sebelumnya harganya Rp 120 ribu, karena lagi susah sih nyarinya, karena di sana juga lagi banjir,  isinya nggak nentu ada yang isi 5 ada yang isi 6,” tukasnya. (**/red)