Antisipasi Perang Sarung, Polres Metro Menggelar Patroli

0
69

Metro, Penacakrawala.com – Jajaran Polres Metro menggelar patroli malam untuk mengantisipasi perang sarung di bulan Ramadan.

Patroli ini bertujuan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif dan aman selama bulan Ramadan, Kamis (14/3/2024).

Kapolres Metro AKBP Heri Sulistyo Nugroho mengatakan, patroli itu dilakukan di wilayah-wilayah yang rawan terjadi perang sarung.

Seperti di sekitar alun-alun dan tempat keramaian lainnya.

Petugas patroli melakukan pemeriksaan terhadap para pemuda yang berkumpul pada dini hari atau saat sahur.

“Untuk mengantisipasi perang sarung kami meningkatkan patroli. Petugas patroli juga memberikan imbauan kepada para pemuda agar tidak melakukan perang sarung dan menjaga kondusivitas wilayah,” kata Kapolres, Kamis (14/3/2024).

Dari hasil patroli itu, lanjut dia, ditemukan adanya perkumpulan remaja, dan petugas patroli telah memberikan imbauan kepada para pemuda di beberapa tempat.

“Kami akan terus meningkatkan patroli malam bahkan juga saat dini hari selama bulan Ramadan untuk mengantisipasi perang sarung dan menjaga situasi kamtibmas yang kondusif,” tukasnya.

“Kami juga menghimbau kepada para orang tua agar mengawasi anak-anaknya agar tidak melakukan perang sarung,” pungkasnya.

Akademisi Universitas Muhammadiyah Metro Edi Ribut menilai aparat kepolisian harus lebih gencar melakukan patroli untuk menekan kriminalitas.

Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Metro ini mengatakan, kepolisian harus menggiatkan patroli akan tidak memberikan ruang bagi pelaku kejahatan yang akan melakukan aksinya.

“Kejahatan itu muncul karena ada beberapa sebab, bahwa masyarakat itu tidak waspada dengan kondisi-kondisi lingkungan sekitar, tidak hanya di Metro saja tapi di mana-mana,” ujarnya kepada Tribunlampung.co.id.

“Yang paling utama yang harus dilakukan khususnya oleh polisi menggiatkan operasi dan patroli pada malam hari ataupun siang hari,” imbuhnya.

Berkaca dari kepolisian di daerah DKI Jakarta, lanjut Edi, bisa diterapkan di Metro.

“Karena kalo seperti Jakarta itu biasanya diumpan, jadi pada daerah tertentu polisi nyamar sebagai masyarakat dan mengumpan sepeda motor, nah itu efektif untuk menjebak mereka,” kata dia.

“Kalo orang reserse di sini (Metro) mungkin sudah tahu bagaimana mempelajari karakter kejahatan, karena kejahatan itu berbagai macam strategi dan cara,” lanjutnya.

Selain patroli, bisa juga dilakukan pengembangan terhadap pelaku kejahatan yang pernah tertangkap.

“Patroli digiatkan, pengembangan-pengembangan juga, mungkin bisa ditanyakan kembali kepada pelaku yang sudah ditangkap terkait jaringan mereka sebagai sumber informasi mendeteksi pelaku lain,” ujar Edi.

“Banyak juga pelaku baru yang anak muda, cara-cara yang dilakukan itu ya pencegahan dengan cara patroli malam hari ya digiatkan, karena dengan kegiatan patroli ditingkatkan, maka pencuri yang akan beraksi itu melihat situasi juga,” terusnya. (**/red)