Jakarta, buanainformasi.com – Sejumlah ormas yang tergabung dalam Aktivis Pergerakan Islam Bersatu (API BERSATU) mendesak Presiden Jokowi untuk mecopot jabatan Kapolri saat ini Tito Karnavian. Hal ini dituangkan dalam pernyataan sikap API Bersatu yang berasal dari berbagai kalangan tokoh ormas Islam di Jakarta, Rabu (30/1).
Dr. KH. Bukhori Abdul Shomad, MA selaku Sekretaris API Bersatu, mengatakan, pernyataan Tito karnavian dalam suatu pidatonya tentang ormas Islam pendiri NKRI hanya dua yakni NU dan Muhammadiyah telah meresahkan umat Islam. Sebab, banyak ormas Islam lainnya yang ikut berjuang dan mendirikan NKRI tetapi justru dikesampingkan.
“Untuk itu, kami yang tergabung dalam API Bersatu sudah menyatakan sikap agar Kapolri diganti. Kami akan melakukan aksi setelah Salat Zuhur berjamaah Kamis (1/2) di Masjid Cut Mutia Jakarta. Selanjutnya, kami akan melakukan aksi mendatangi Istana dan meminta presiden agar mengganti Kapolri,” terangnya kepada radarlampung.co.id, Rabu (31/1).
Berikut pernyataan sikap Aktivis Pergerakan Islam Bersatu (API BERSATU) :
Bismillahirrahmanirrahim
Mencermati respon psikologis, moral dan akademis umat Islam Indonesia terhadap pernyataan Kapolri, Jenderal Pol. Tito Karnavian yang viral di media sosial, telah menafikan peran komponen-komponen umat Islam di luar NU dan Muhammadiyah, maka dengan rasa tanggungjawab kami kepada umat Islam, bangsa dan negara menyatakan sikap sebagai berikut:
1) Menolak dengan tegas tuduhan yang tidak berdasar dari Kapolri Jenderal Tito Karnavian kepada ormas-ormas Islam di luar NU dan Muhammadiyah sebagai kelompok yang ingin merontokkan NKRI.
2) Mengecam Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang telah berulang kali meresahkan umat Islam dan telah mengkotak-kotakkan umat Islam Indonesia terbelah menjadi dua kubu, yaitu umat Islam yang tetap mempertahankan NKRI dan umat Islam yang ingin merontokkan NKRI.
3). Mengecam pernyataan Kapolri Jenderal Tito Karnavian tentang pemahaman Sejarah Indonesia yang keliru bahwa hanya NU dan Muhammadiyah sebagai pendiri negara, sekaligus menjatuhkan kredibilitas Korps Kepolisian RI di mata rakyat Indonesia khususnya umat Islam
4). Mengecam Kapolri yang seharusnya sebagai Pengayom, Pelindung, dan Pemersatu umat, justru menjadi Pemecah belah umat, yangberpotensi MERONTOKKAN Keutuhan NKRI. Maka Kami berkesimpulan bahwa: Saudara Tito Karnavian tidak layak dan tidak pantas menduduki jabatan sebagai KAPOLRI .
Berdasarkan fakta di atas maka kami: Mendesak Presiden RI Bapak Joko Widodo untuk segera memberhentikan Saudara Tito Karnavian dari Jabatan Kapolri.
Demikian Pernyataan sikap ini kami sampaikan untuk menjadi perhatian bapak Presiden RI dan seluruh rakyat Indonesia agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa mendatang.
Billahittaufiqwalhidayah, Wassalam
Jakarta, 31 Januari 2018(*)