Arogansi Oknum Polisi, Lecehkan Profesi Wartawan

0
1086
Arogansi Oknum Polisi, Lecehkan Propesi Wartawan
Arogansi Oknum Polisi, Lecehkan Propesi Wartawan

Pesisir Barat, buanainformasi.com-Maraknya pemerasan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dan mengatas namakan wartawan saat ini, berdampak negatif pada kuli tinta yang bekerja menulis dan memburu informasi. Senin (24/10/2016)

Seorang oknum Polisi dan guru di SDN 1 Negeri Ratu Ngaras, Kecamatan Bengkunat, Kabupaten Pesisir Barat, mencoba menyuap wartawan yang bermaksud mengklarifikasi mengenai suatu permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut.

Kejadian bermula ketika (19/10), dua Wartawan salah satu Stasiun TV dan wartawan surat kabar harian, yang tidak ingin disebutkan namanya itu, mendatangi pihak sekolah SDN 1 Negeri Ratu Ngaras, Kecamatan Bengkunat. Dengan tujuan yaitu untuk  klarifikasi mengenai pemotongan dana insentif guru honorer dan penjualan aset sarana prasarana sekolah yang dilakukan oleh oknum di Sekolah tersebut.

Ketika tengah mengklarifikasi, Kepala sekolah memanggil beberapa tenaga pengajar honorer terkait klarifikasi yang dilakukan kedua wartawan itu.
Dan saat itu juga, tanpa sepengetahuan Wartawan dan Kepala Sekolah SD tersebut, salah seorang guru honorer ternyata menghubungi suaminya yang merupakan anggota Polsek, yang juga merupakan Babinsa Kecamatan Bengkunat.

Sehingga datanglah oknum polisi tersebut, tanpa etika dan basa-basi, dirinya langsung mengatakan hal yang tidak enak didengar tanpa menanyakan terlebih dahulu kepada kedua wartawan tersebut.

Salah satu wartawan mnuturkan “Polisi itu langsung dateng terus bilang begini “Saya di sms istri saya, katanya ada wartawan dateng mau minta duit”.,” ujar salah seorang wartawan menirukan apa yang diucapkan oleh oknum polisi tersebut.

Hal tersebut langsung dibantah  salah seorang wartawan dengan mengatakan  bahwa tujuan mereka ke sekolah  hanya untuk klarifikasi terkait permasalahan yang ada di Sekolah itu. “Maaf bang, siapa yang minta duit. Tujuan kami datang kesini hanya untuk klarifikasi,” Tegasnya.

Tidak mempercayai maksud dan tujuan dari kedua wartawan tersebut, si oknum polisi meminta wartawan untuk menunjukkan kartu identitas atau tanda pengenal sebagai insan pers.

Lebih lanjut salah seorang wartawan menuturkan “Habis itu dia minta surat tugas atau ID kami, Disitu langsung saya menunjukkan surat tugas saya kepada polisi itu,” Lanjutnya.

Tanpa berlama-lama, dikarenakan kedua wartawan tersebut merasa tidak ada iktikat baik dari pihak sekolah, segera mereka beralih untuk pergi. Belum sampainya di pintu keluar dari ruang tamu sekolah, salah seorang guru memasukkan sebuah amplop ke dalam saku jaket salah seorang wartawan, lalu di tolak oleh wartawan tersebut.

Lebih lanjut salah seorang wartawan menuturkan “Langsung saya kembalikan amplop itu, saya tarok di meja. saat saya kembalikan amplop, oknum polisi itu malah bilang “ambil aja uang itu, enggak apa-apa”.,” Jelasnya sambil menirukan yang dikatakan oknum polisi itu.

Diketahui bahwa oknum Polisi itu merupakan anggota dari Polsek Bengkunat, berinisial ‘H’. yang juga merupakan suami dari tenaga pengajar honorer di SDN 1 Negeri Ratu Ngaras.

Atas kejadian yang tidak mengenakkan bagi dirinya dan rekannya itu, pihak wartawan tersebut secepatnya hendak melaporkan tindakan kurang menyenangkan yang dilakukan oleh oknum polisi tersebut ke Kepolisian Resort (Polres) Lampung Barat.

Aparat kepolisian yang seharusnya sebagai pengayom dan pelindung masyarakat, dan juga kepada insan pers. Seharusnya tidak ikut ambil adil apa yang telah terang-terangan dilakukan oleh pihak sekolah itu, namun justru sebaliknya malah mendukung apa yang dilakukan pihak sekolah dengan maksud menyuap insan pers, jelas hal itu dapat merusak citra dan nama baik sebuah lembaga informasi atau pers.(Nova)