Bandar Lampung, Penacakrawala.com – Dinas Kesehatan Bandar Lampung telah meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan virus cacar monyet. Hal tersebut buntut dari penemuan kasus penularan di DKI Jakarta.
Pelaksana Tugas (Plt) Dinkes Bandar Lampung Desti Mega Putri menyampaikan, peningkatan kewaspadaan dilakukan di seluruh fasilitas layanan kesehatan (Fasyankes). Hal itu disampaikan dalam surat edaran nomor 440/018/III.02/8/2022 tentang Kewaspadaan Terhadap Penyakit Monkeypox di Kota Bandar Lampung.
“Sudah ada peningkatkan kewaspadaan di tingkat puskesmas untuk memantau dan melaporkan jika terdeteksi infeksi virus cacar monyet,” kata Sekretaris Dinkes Bandar Lampung itu, Jumat, 26 Agustus 2022.
Dalam surat edaran itu Fasyankes diminta untuk menyampaikan informasi yang berkaitan dengan cacar monyet. Fasyankes juga diminta segera melakukan penanganan dan pemantauan jika ada warga yang memiliki gejala cacar monyet.
Gejala klinis yang timbul akibat terinfeksi cacar monyet di antaranya sakit kepala, demam akut dengan suhu di atas 38,5 derajat celsius, dan pembesaran kelenjar getah bening.
Gejala lainnya adalah muncul ruam akut, nyeri otot, sakit punggung, dan kelembahan tubuh. Jika terdapat warga dengan gejala tersebut, maka Fasyankes mesti melakukan pemantauan lebih lanjut.
“Sampai saat ini tidak ada kasus cacar monyet di Bandar Lampung, tapi kita semua harus waspada jangan sampai terjadi penularan,” kata Sekretaris Dinkes Bandar Lampung itu.
Dalam surat edaran itu juga dijelaskan, penyakit ini dapat bersifat ringan dengan gejala yang berlangsung 2-4 minggu, namun bisa berkembang menjadi berat dan bahkan tingkat kematian 3-6 persen. Penularan kepada manusia terjadi melalui kontak langsung dengan orang ataupun hewan yang terinfeksi, atau melalui benda yang terkontaminasi oleh virus tersebut. (ci/red)