Lampung Selatan, buanainformasi.com – Penyaluran bantuan beras sejahtera (rastra) di dua Desa, yakni Palasjaya dan Mekarmulya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, ditunda. Pasalnya, beras yang dikirim dari Bulog Sub Drive Kalianda memiliki kualitas buruk sehingga tidak layak konsumsi.
Kepala Desa Palasjaya, Sutaji mengatakan desa yang dipimpinnya mendapatkan alokasi beras rastra sebanyak 1,73 ton. Dimana, beras rastra itu rencananya akan dibagikan kepada masyarakat tidak mampu secara gratis.
“Pada saat disalurkan oleh Bulog Sub Drive Kalianda, kami telah mengundang Babhinkamtibmas dan Babinsa untuk melakukan simbolis penyerahan. Namun, setelah dicek satu persatu beras rastra memiliki kualitas tidak layak konsumsi,” kata dia, Sabtu (10/2).
Menurutnya, beras rastra yang mereka terima berwarna kuning, seperti munir dan berasnya banyak hancur. Dengan demikian, dirinya yang disaksikan Bhabinkabtimas dan Babinsa terpaksa menunda menyalurkan beras rastra tersebut.
“Terpaksa kami tunda dulu penyalurannya. Kami enggak mau ada gejolak di masyarakat. Apalagi beras ini gratis untuk masyarakat. Kami khawatirkan efek negatif merusak nama kabupaten,” kata dia.
Sutaji mengatakan pihaknya telah melaporkan kondisi beras rastra kepada Bulog Sub Drive Kalianda. Berdasarkan keterangan dari Bulog, beras rastra akan diganti secepatnya dengan yang kualitas layak konsumsi.
“Sudah kami laporkan ke Bulog. Katanya sih mau diganti dengan yang bagus. Kami tunggu dulu penggantinya,” kata dia.
Hal senada diungkapkan, Kepala Desa Mekarmulya, Rasiwan saat ditemui di kediamannya, Sabtu (10/2). Dia mengaku menerima beras rastra sebanyak 3,20 ton dari Bulog Sub Drive Kalianda Jum’at (9/2). Beras rastra yang mereka terima dinilai tidak layak konsumsi.
“Masa saat kami terima beras berwarna kuning dan kotor. Bukan hanya itu, berasnya bau dan banyak yang hancur. Mengetahui itu kami langsung berkoordinasi dengan Camat Palas. Akhirnya, beras rastra belum kami salurkan menunggu diganti oleh Bulog Sub Drive Kalianda,” kata dia.(*)