BMKG Perkirakan Curah Hujan Di Lampung Mencapai Puncaknya Pada Februari 2024

0
123

Bandar Lampung, Penacakrawaala.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) Lampung memperkirakan bulan Februari sebagai puncak dari musim penghujan.

Pada bulan Februari 2024 di wilayah Provinsi Lampung, BMKG perkirakan secara umum curah hujan berada dalam kriteria menengah sampai tinggi.

“Sudah kami prakirakan puncak musim hujan di Provinsi Lampung akan terjadi di Januari dan Februari ini,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung Rudi Harianto, Senin (5/2/2024).

Ia menjelaskan, perkiraan puncak musim hujan disesuaikan dengan kriteria pada bulan Februari 2024 ini sekira 201-400 milimeter per bulan.

Lebih rinci pihaknya mengatakan kisaran curah hujan dengan kriteria tinggi adalah sekira 401-500 milimeter dan 301-400 milimeter per bulan.

“Curah hujan kriteria tinggi ada di Kabupaten Lampung Utara, Waykanan, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawang, Kota Metro, dan Lampung Tengah,” ujarnya.

Kemudian, lanjutnya sebagian ada dari Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Timur, Mesuji.

Sedangkan yang masuk dalam kriteria curah hujan menengah adalah kisaran ukuran 201-300 milimeter.

Daerah dengan kriteria curah hujan menengah tersebut disebut berada di Kota Bandarlampung, Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran, Pringsewu, Pesisir Barat.

Selain itu, sebagian daerah lagi ada pada Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Timur, dan Mesuji.

“Dan potensi hujan juga masih terjadi sampai Maret, dimana secara umum curah hujan di Maret diprakirakan berada pada kriteria menenga hingga tinggi dengan curah hujan 201-400 milimeter per bulan,” ucapnya.

Pihaknya pun kemudian meminta masyarakat untuk terus memantau perkiraan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG.

Sebab hal tersebut menurutnya mampu membantu mempersiapkan langkah-langkah keselamatan yang diperlukan.

“Informasi tentang prakiraan cuaca dapat dipantau secara langsung oleh masyarakat, ini dilakukan untuk mencegah dampak dari adanya puncak musim hujan,” tutupnya.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Lampung memprediksi adanya penurunan curah hujan di Pesawaran.

Hal itu dikatakan oleh Prakirawan Iklim Stasiun Klimatologi BMKG Lampung Eva Nurhayati dalam Diskusi Publik dan Rencana Aksi Berketahanan Iklim di Kabupaten Pesawaran, Rabu (31/1/2024).

Eva menjelaskan, pada awal 2024 sebenarnya telah memasuki musim hujan.

Namun, kata dia, curah hujan yang terjadi saat ini mengalami penurunan.

“Seperti kondisinya, saat ini memang telah memasuki musim penghujan, dan menjadi waktu yang tepat untuk melakukan penananam,” ungkap Eva.

“Kami memprediksi akan ada penurunan curah hujan pada Maret atau April tahun 2024 ini,” imbuhnya.

Menurutnya, maksud penurunan curah hujan tersebut adalah intensitas hujan serta curah hujan akan berkurang.

Pada Maret, curah hujan di Pesawaran diprediksi ada pada 150-200 mm, sementara April 150-200 sampai 101-150 mm.

“Tetapi tidak menutup kemungkinan kondisi prediksi bisa saja berubah, dan curah hujan malah akan tinggi,” kata Eva.

Sementara itu, ahli iklim Universitas Lampung Tumiar Katarina Manik menyebut, kondisi iklim saat ini sebenarnya telah memasuki musim hujan, namun kondisinya terbilang tidak seperti itu.

“Ya, walaupun mendung, tetapi tidak seperti musim penghujan,” katanya.

Dia menerangkan, kondisi penurunan curah hujan itu pun terlihat pada 2023 lalu.

Katanya, curah hujan 2023 di Pesawaran yang hanya 1853 mm itu memberikan gambaran bahwa ada yang terdampak dri rendahnya itu.

“Dan dampaknya adalah pertanian,” pungkasnya.(**/red)