Lampung, BITV – Pascatsunami, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah menambah empat alat pemantau ketinggian ombak (water level) di Selat Sunda. Sebelumnya, ada lima water level.
Keempat peralatan yang baru dipasang untuk memantau pasang surut gelombang tersebut ada di Pulau Sebesi (Lampung), Bakauheni (Lampung) Merak (Banten), Labuhan (Banten), dan Ujung Kulon (Banten).
Sebelumnya, water level sudah dipasang di Pelabuhan Panjang (Lampung), Pelabuhan Kotaagung (Lampung), Pelabuhan Ciwadan (Banten), dan di Marina Jambu (Banten).
Kepala BMKG Maritim Panjang Bandar Lampung Sugiyono mengatakan peralatan semacam water level tidak hanya memantau ketinggian laut, tetapi juga letusan Gunung Anak Krakatau atau tsunami.
“Akibat tsunami Selat Sunda, Minggu malam (22/12),warga peisir Lampung dan Banten memakan korban 433 orang tewas dan 1.941 warga luka-luka. Di Lampung, 118 meninggal, 6.379 luka, dan tujuh hilang,”ucap Sugiyono(*)