Lampung Barat, buanainformasi.com- Koalisi Indonesia untuk Kependudukan Dan Pembangunan (KKP) Kabupaten Lampung Barat menggelar Sosialisasi dengan tema “Remaja Menyongsong Bonus Demografi” di Aula Keghatun Dinas PPKAD Kabupaten Lampung Barat. Kamis (28/12)
Dalam kegiatan ini narasumber KKP Kabupaten Lampung Barat, Sandarsyah menjelaskan, bahwa Bonus Demografi adalah sebuah potensi manfaat ekonomi sebuah wilayah, akibat dari lebih banyaknya jumlah penduduk usia produktif/usia kerja 15 – 64 tahun, dibandingkan dengan usia bukan produktif dibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun.
Di Indonesia sendiri menurutnya bonus demografi ini diperkirakan terjadi sejak tahun 2012 hingga tahun 2045 dengan jendela peluang pada tahun 2028 hingga 2023, dengan jumlah remaja yang diperkirakan mencapai 64 juta jiwa.
Dengan jumlah remaja yang cukup besar tersebut menurutnya tentu Indonesia harusnya punya peluang besar untuk mencapai Bonus Demografi, namun melihat kondisi yang ada ia pisismis jika ini akan terjadi pada tahun 2045.
“Kondisi saat ini tentu kita akan miris bahkan mungkin pesimis. kerena menurut data Badan Narkotika Nasional (BNN) menunjukkan bahwa pada 2012 jumlah pengguna NAPZA dikalangan remaja mencapai 3,6 juta orang, yang pada tahun 2013 meningkat menjadi 3,8 juta orang.” Terang Sandarsyah.
“Lalu kalau kita simak lagi data yang lain, menurut hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) 2012 menunjukkan satu persen remaja perempuan dan delapan persen dari remaja laki-laki kelompok usia 15 – 19 tahun yang mengaku melakukan hubungan seksual pra nikah ketika usianya kurang dari 15 tahun.” Ungkapnya.
Data yang lain lanjutnya, menunjukkan bahwa dalam setahun ada dua juta wanita Indonesia melakukan aborsi. kegiatan ini sebagian besar ternyata dilakukan oleh remaja. Bahkan kasus HIV dan AIDS, menurut data Kementerian Kesehatan RI tahun 2013, dari total 118.787 kasus HIV dan 45.650 kasus AIDS, persentase tertinggi kasus AIDS berada pada kelompok umur 20 – 29 tahun. Angka tersebut trendnya meningkat setiap tahun.
Ditambah jika dikaitkan dengan karakteristik AIDS yang gejalanya baru muncul 3 – 10 tahun terinfeksi, maka hal ini semakin membuktikan bahwa sebagian besar dari mereka yang terkena AIDS telah terinfeksi pada usia yang lebih muda. dan jika kondisi ini tidak dapat dibenahi maka Indonesia dapat dipastikan semakin jauh dari bonus demografi.
“Maka yang demikian harus kita benahi, bagaimana membenahinya salah satunya adalah untuk selalu dan menggiatkan pendidikan kesehatan reproduksi remaja, agar remaja memiliki informasi yang benar mengenai proses reproduksi serta berbagai factor yang ada di sekitarnya, sehingga dengan demikian remaja akan memiliki sikap dan prilaku yang bertanggung jawab tentang proses reproduksi,” pungkasnya. (Romi Erlan)