Lampung Tengah Penacakrawala.Com – Sempat beberapa waktu yang lalu masyarakat 2 (Dua) kampung menggeruduk Central PTPN7 terkait oknum TNI yang diduga meresahkan masyarakat 2 (Dua) Kampung antaranya Kampung padangratu dan Kampung Haduyang Ratu, masyarakat kembali merasa diresahkan oleh tindakan oknum TNI AD yang bertugas mengamankan wilayahnya PT. Perkebunan Nusantara VII Kecamatan PadangĀ Ratu Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung.
Pasalnya tindakan yang dilakukan oleh beberapa oknum TNI AD yang diduga menyalahi prosedur serta diduga bertidak arogan terhadap masyarakat disekitaran wilayah PT Perkebunan Nusantara VII mengingat wilayah 2 (Dua) kampung tersebut berbatasan langsung dengan Wilayah PT. Perkebunan Nusantara VII dan masyarakat tersebut banyak melakukan aktifitas dan melalaui jalan PT. Perkebunan Nusantara VII bagaimana tidak masyarakat kampung Pandang Ratu dan Haduyang Ratu yang memiliki perkebunan sawit di sekitar ruang lingkup PT Perkebunan Nusantara VII yang mana hasil panen perkebunan sawit milik masyakarat 2 (Dua) kampung tersebut dikeluarkan dan diangkut melalui jalan yang ada di sekitaran PT.Perkebunan Nusantara VII sehinga menyebabkan beberapa oknum TNI yang bertugas mengawasi serta menjaga wilayah PTPN7 menduga dan menganggap masyarakat yang melintas serta beraktifitas melakukan pejarahan buah sawit milik PTPN7.
Kamis (09/6/22) salah satu warga kampung Padang Ratu yang tak ingin disebutkan indentitasnya menyampaikan langsung dengan awak media saat “Ia hendak mengeluarkan hasil panen buah sawit milik nya yang melintasi salah satu jalan yang ada di sekitaran PT. Pekebukan Nusantara ia pun dikejar serta dihalau oleh baberapa oknum TNI AD yang bertugas dengan membawa senjata laras panjang hinga sampai di pemukiman penduduk kampung Haduyang Ratu.
Dan tidak hanya itu yang “saya sayangkan oknum TNI AD tersebut beberapa kali melontarkan kata kata yang menyebut saya berkali kali binatang serta mengokang senjata laras panjang didepan masyarakat yang berkumpul yang hendak menanyakan terkait dengan permasalahan yang terjadi sehinga mengundang keributan yang terjadi dengan warga Haduyang Ratu mengingkat kejadian di sore hari sekitar pukul 18.00 WIB.
Adapun masyakarat yang hendak menjalankan ibadah sholat magrib dimasjid pun juga ikut terganggu oleh beberapa oknum TNI AD tersebut. Ungkapnya”
“Iapun beharap kepada pimpinan TNI AD bisa lebih menertibkan lagi beberapa oknum TNI AD yang bertugas tersebut agar tidak meresahkan masyarakat yang ada disekitaran wilayah PTPN7 karna masyarakat yang ada disekitar PT. Perkebunan Nusantara banyak yang beraktifitas bukan hanya melintas dan mengeluarkan hasil panen sawit milik mereka atau milik saya pribadi saja.
Namun banyak yang melakukan aktifitas yang lain nya seperti mengembalakan ternak sapi di sekitar lingkungan PT, yang kadang TNI AD yang bertugas menduga pelaku pencurian atau pejarahan buah sawit milik PTPN7, imbuhnya”
Seperti yang pernah terjadi beberapa waktu yang lalu pada salah warga kampung Padang Ratu berinisial (DW) yang umurnya masih anak -anak yang menerima dugaan tindakan kekerasan oleh salah satu oknum TNI AD yang bertugas karna disangkakan mencuri dan menjarah buah sawit milik PT tersebut
Adapun hal tersebut dugaan itu juga yang membuat masyarakat kampung-kampung yang berbatasan langsung dengan wilayah PTPN7 merasa diresahkan oleh tindakan oknum TNI AD yang bertugas bukan hanya 2 (Dua) kampung saja di wilayah Kecamatan Padang Ratu dan Haduyang Ratu namun ada beberapa kampung lain. tutupnya.”
(Irwan)