Bandar Lampung, Penacakrawala.com – Perum Bulog pastikan ketersediaan pangan di Lampung hingga akhir tahun 2023 aman.
Kepala Kanwil Perum Bulog Lampung Bambang Prihatmoko mengatakan, pada bulan November 2023 andil beras terhadap inflasi sudah menurun.
Menurutnya, penyaluran bantuan pangan beras cukup efektif menekan laju kenaikan andil beras terhadap inflasi di Lampung.
“Tahun 2023 andil beras sempat naik di Agustus sampai Mei”
“Itu memang harga beras naik dan saat penyaluran tahap 2 andil beras tidak tinggi lagi,” katanya, Minggu (10/12/2023).
Ia menjelaskan, total stok beras di Gudang Bulog Lampung pada bulan Desember 2023 berjumlah 36.465 ton.
Terdiri atas PSO atau Public Service Obligation sebesar 35.594 ton dan Kom sebanyak 871 ton.
Sementara stok di MRMP atau Modern Rice Milling Plant sebanyak 1.889 ton GKG setara 1.020,29 ton beras.
“Stok ini cukup aman untuk hadapi kesiapan ketahanan pangan dan stok beras di Lampung menjelang atau setelah Nataru 2023/2024,” jelasnya.
Sebagai informasi, penyebaran stok memerhatikan luasan wilayah, kapasitas Gudang, dan rencana penyaluran Cadangan Beras Pemerintah (CBP) baik itu untuk Bantuan Pangan, Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), maupun CPPD.
Stok terbesar berada di Komplek Pergudangan Campang Raya II.
Selain itu, mengenai perkembangan jaringan SPHP di Pasar Tradisional dikatakan telah meningkat sepanjang Juni hingga November 2023.
Jumlah Kenaikan di bulan November 2023 mencapai 378.87 persen terhadap Juni 2023.
Lebih rinci dijelaskan, total penyaluran 26.358 Ton per 4 Desember 2023 mencapai 94,14 persen dari target.
Lalu untuk volume SPHP mengalami kenaikan sepanjang bulan September hingga November 2023.
Kenaikan volume SPHP di bulan November tersebut mencapai 127.05 persen terhadap September 2023.
“SPHP 26 ribu ton di seluruh Lampung dan akan terus dipertahankan, sebab target 2023 itu sekira 28 ribu ton di Lampung“
“Penyaluran SPHP nya dengan melakukan operasi pasar dan pasar murah dengan Pemerintah Daerah,” jelasnya.
Selain beras SPHP, kegiatan GPM dan Pasar Murah juga disertai komoditi lainnya seperti gula, minyak goreng, dan tepung terigu.
“Bantuan pangan pemerintah sudah masuk dua tahap”
“Pertama ada 24 ribu ton dan tahap kedua 24 ton untuk bulan Desember di perpanjang penyaluran kemasan 10 kilogram kepada KPM, dan berlanjut ditambah KPM ke 3 total terselesaikan Desember”
“Mudah-mudahan ini bisa menjaga stok beras masyrakat dan kurangi demand masyarakat ke pasar untuk pembelian beras,” ungkapnya.
Pihaknya juga telah melakukan penerimaan beras luar negeri tahun 2022 sampai 2023 yang merujuk pada Perbadan Nomor 12 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Beras Pemerintah pasal 10.
“Kami tim BULOG ditugaskan menerima beras dari luar negeri telah menerima 176 ribu ton dari beberapa negara Vietnam, Thailand, dan Pakistan,”
“Di sisi lain melakukan pengadaan beras dalam negeri menyerap produksi petani dengan total sampai hari ini 27 ribu ton, termasuk 8 ribu gabah dari petani Lampung dengan harga 5-7 ribu,” tuntasnya. (**/red)