Tanggamus, buanainformasi.com – Bupati Tanggamus Dewi Handajani beserta rombongan, tinjau lokasi banjir bandang Pekon Umbar, Kecamatan Klumbayan yang menelan korban jiwa dan kerusakan rumah warga, terhalang longsor di tengah jalan perbatasan Kecamatan Cukuh Balak dan Kecamatan Klumbayan Barat.
Bupati Dewi didampingi Camat Cukuh Balak, Humas & Protokol serya Patwal terpaksa terhenti upaya meninjau lokasi banjir (8/11).
Berdasarkan informasi warga lokasi kejadian, tim Tagana Cukuh Balak menyampaikan bahwa jalur tersebut tidak hanya longsor, terdapat beberapa pohon tumbang yang menghalangi ruas jalan Kecamatan Kelumbayan Barat dan Kelumbayan.
Namun Bupati Dewi berupaya untuk sampai dilokasi. “Kalo jalan make motor bisa gak, atau berjalan kaki,”tanya Bupati kepada Kasubbag Protokol Ridho.
Namun setelah dikonfirmasi kepada warga dan Tagana jawabnya tidak bisa, karena selain faktor jarak, mereka khawatir juga dengan faktor keselamatan. Maka diputuskan, meninjau lokasi banjir (9/11) Hari ini.
Dikesempatan itu, Bupati menyampaikan bela sungkawa kepada para korban, khususnya keluarga almarhumah yang meninggal akibat hanyut terbawa arus banjir.
Bupati menghimbau agar warga di wilayah rawan banjir, senantiasa waspada terhadap resiko banjir yang terjadi di musim penghujan ini. Hal ini dikarenakan memang wilayah Kabupaten Tanggamus merupakan wilayah yang rawan terjadinya bencana banjir dan longsor di musim penghujan.
Sementara Kepala BPBD Tanggamus Romasyadi menerangkan, hingga Kamis sore, satu dusun dan sejumlah pedukuhan masih terisolasi. Satu jembatan gantung putus, jalan tertutup longsor, listrik padam, sejumlah sepeda motor hanyut.
“BPBD Tanggamus dan Pekon Umbar mendirikan Posko disana, untuk mendistribusikan makanan siap saji, tikar, dan tenda, menampung warga yang kehilangan rumah,” terang Romas.
Data catatan diterima, banjir memakan korban jiwa 1 orang, 22 rumah hanyut, 144 rumah rusak dan merendam sekitar 300an rumah. (Red/*)