BUANAINFORMASI.COM – Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim menyambangi sekolah SMA 5 maarif NU Purbolinggo terkait kekisruhan yang terjadi belakangan ini, Rabu (05/10/2016).
Diketahui, pemicu kekisruhan tersebut dikarenakan kepala sekolah Kadaratul Sidik yang baru menduduki jabatannya pada Juli 2016 di SMA tersebut melakukan pemecatan terhadap sejumlah guru.
Sehingga seluruh siswa sekolah dan guru lainnya melakukan mogok belajar karena tidak setuju dengan apa yang dilakukan kepala sekolah tersebut.
Dalam kunjungannya Chusnunia Chalim mengatakan, kepentingan anak harus diutamakan. Karena anak anak lampung timur memiliki hak pendidikan. Maka dari itu pemerintah Lampung Timur fokus terhadap masalah pendidikan.
“Tidak boleh kita menciderai hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan.jadi siapapun yang bertabrakan dengan kepentingan anak maka akan kalah dengan sendirinya,” jelas Chusnunia.
Nunik, sapaan akrab bupati Lampung Timur ini berharap supaya semua guru SMA 5 Maarif Nu Purbolinggo ini dapat mengajar seperti sedia kala. Agar anak anak dapat diberikan pendidikan sepenuhnya.
“Semoga guru gurunya dapat kembali ke kelas untuk memberikan pendidikan kepada anak-anaknya. Pristiwa ini kita ambil hikmahnya,”ucap Nunik.
Dilain pihak, Nover Risman Subing yang di tunjuk sebagai Plh Kepsek SMA 5 Maarif Nu tersebut menjelaskan, dirinya ditugaskan untuk sementara menjadi kepsek di sekolah tersebut akibat terjadinya demo yang dilakukan oleh seluruh siswa dan sejumlah guru.
“Saya di perintahkan kesini untuk mengupayakan kelanjutan kegiatan di sekolahan ini, karena sebelumnya ada mogok belajar dan mengajar,”ujarnya.
Sementara bagi guru yang dikeluarkan oleh Kepsek Kadaratul Sidik akan di upayakan untuk mengajar kembali di sekolah tersebut.
“Akan kita liat, apakah guru yang dikeluarkan akan kita tarik lagi untuk mengajar. Karena yang jelas empat guru ini merupakan guru senior di sekolah ini, bahkan murid murid suka dengan guru yang telah di keluarkan,”paparnya.(Riswanto)