Bandar Lampung, BITV – Selama setahun terakhir, lebih dari 3.000 orang di Indonesia mengikuti program hapus tato yang diadakan Islam Medical Service (IMS) sebagai bentuk dukungan kepada mereka yang ingin hijrah dan masih memiliki tato.
Ketua Islam Medical Service (IMS) Pusat, Imron Faizin, saat berkunjung ke Lampung, Selasa(15/01/19), mengatakan, dari September 2017 dimulai hingga akhir Desember 2018, sebanyak 3.060 orang telah mengikuti program hapus tato yang diadakan IMS dibeberapa kota di Indonesia.
Menurut Imron, pihaknya sebanyak mungkin menargetkan dapat membantu mereka yang ingin hijrah dan menghapus tato.
Dikatakannya, tingginya peminat program hapus tato ini salah satu faktornya semakin intensnya dakwah yang dilakukan oleh para da’i dan ulama dalam memberikan ceramah-ceramah sehingga mengetuk hati mereka untuk membersihkan diri.
Ditambahkan, untuk di Lampung, program hapus tato akan diadakan setiap hari dari Senin-Jumat, karena untuk Lampung telah ada alat sendiri yang merupakan hasil hibah dari donatur, dan telah memiliki SDM yang telah dilatih untuk dapat menggunakan alat tersebut.
Kedepan dijelaskannya, program ini setiap Sabtu dan Ahad akan berkeliling di kabupaten/kota untuk melayani antusias dari masyarakat Lampung yang semakin tinggi.
“Totalnya kurang lebih setahun sudah 3.060 orang di seluruh Indonesia, kalo target kami sebanyak mungkin ya kita memberikan layanan, dan permintaan untuk program ini hampir ada dari seluruh kota di Indonesia,” Ujar Imron Faizin.
Sementara salah seorang peserta hapus tato itu, Edy Purnawirawan, mengaku bahwa dirinya telah dua kali mengikuti program hapus tato.
Menurutnya, ini merupakan salah satu bentuk hijrah dirinya kembali ke jalan yang benar dengan menghapus tato yang ada di tubuhnya.
Dikatakan Edy, dirinya akan kembali mengikuti terapi ini, karena tidak cukup sekali atau dua kali mengikuti program itu guna menghapus tato yang sudah puluhan tahun dimilikinya.
Meskipun rasanya pedih dan biaya yang dikeluarkan cukup besar tapi dikatakan warga kemiling tersebut hal itu belum sebanding dengan hidayah yang telah Allah SWT berikan kepadanya. (*)