Datang dan Baju Tak Sama, Herman HN-Sutono Tak Kompak

0
733

Bandar Lampung, buanainformasi.com – Seluruh pasangan calon (Paslon) mendatangi acara penetapan calon oleh KPU Lampung, Senin (12/2/2018). Tak ada satupun calon yang absen atau diwakili. Semua datang dengan pasangannya masing-masing.

Bedanya, hanya paslon Herman HN-Sutono yang datang tidak berbarengan. Sutono tiba lebih dulu bersama isterinya. Beberapa menit kemudian baru Herman HN datang didampingi isterinya, Eva Dwiana.

Tak hanya soal waktu kedatangan di KPU yang berbeda. Dalam hal penampilanpun, kedua pasangan ini memakai pakaian yang tak serupa. Ini agak berbeda dengan ketiga paslon yang lain yang kompak datang bersamaan. Lalu soal berpakaian, ketiga paslon ini nyaris seragam dan sama.

Sebelumnya diberitakan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, minta kepala daerah dan wakil kepala daerah bijaksana menghadapi permasalahan internal. Kepala daerah dan wakil kepala daerah harus menghindari perselisihan di muka publik. Menurut Tjahjo, urusan internal antara kepala daerah dan wakil kepala daerah wajib dibahas berdua. Tugas kepala daerah dan apa tugas wakil kepala daerah, kata Tjahjo, sudah jelas. Tjahjo mengingatkan, bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah merupakan satu paket kepemimpinan.

 

Terpisah, Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri, Sumarsono, mengatakan agar bisa rukun, kepala daerah dan wakil kepala daerah mampu bersinergi. Parpol yang mengusung pun harus menyadari perkawinan dua visi dan misi yang ada.

“Chemistry adalah faktor kunci hubungan Gubernur – wakil Gubernur, Bupati dan wakil Bupati, Walikota dan Wakil Walikota. Kalau dari awal cocok berbagai sisi, ya lancar. Kalau baru ketemu susah. Apalagi karakter orangnya beda. Dipaksakan, bahaya, ” jelas Sumarsono.

Seperti diketahui khususnya di Lampung, roda pemerintahan yang terkesan kurang harmonis terlihat di Bandarlampung. Ini seiring adanya pertentangan tajam antara Walikota Bandarlampung, Herman HN yang kini maju sebagai Calon Gubernur Lampung dengan Wakilnya Yusuf Kohar. Selain Yusuf Kohar, Herman juga diketahui kurang harmonis dengan wakilnya terdahulu Thobroni Harun.

Bahkan Herman HN sendiri secara terang-terang pernah mengakui jika dia telah salah mencari wakil, yang mana tidak mengerti pemerintahan.

“Emang (Wakil Walikota, Yusuf Kohar) gak ngerti pemerintahan. Memang repot tapi enggak masalah, sudah tanya tadi dia yang ngawali. Nah ini repot, emang saya salah nyari wakil namanya,” ujarnya.

Disisi lain, Wakil Walikota Bandarlampung, M. Yusuf Kohar mengkritik Herman HN. Menurut Yusuf Kohar, sebagai Walikota, Herman HN kerap menyalahi aturan, bahkan terkesan meremehkan aturan yang ada. Seperti misalnya dalam perjanjian antara Pemkot Bandarlampung dan PT. Prabu Artha Developer. Ini terkait pelaksanaan pekerjaan Pembangunan Pasar SMEP Sukabaru, Tanjungkarang Barat senilai Rp286,8 miliar lebih yang kini mangkrak selama lebih empat tahun.