Buanainformasi.com, JAKARTA – Baku hantam antar sopir kopaja terjadi di perempatan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (23/7/2015) sekitar pukul 19.00. Dua sopir kopaja yang terlibat baku hantam adalah sopir kopaja dengan pelat polisi B 7508 GD dan B 7953 NP.
Kedua kopaja tersebut sama-sama melayani trayek 502 jurusan Kampung Melayu-Tanah Abang.
Pantauan Kompas.com, perseturuan bermula saat kedua kopaja tersebut saling salip di Jalan Medan Merdeka Barat saat mereka sama-sama sedang mengarah ke Tanah Abang.
Kedua kopaja bahkan sama-sama berhenti saat penumpang melambaikan tangan tanda akan naik. Saat itu penumpang lebih memilih naik kopaja dengan pelat polisi B 7953 NP karena titik berhentinya lebih dekat dari tempatnya berdiri.
Setelah naik, kedua kopaja tersebut masih berjalan beriringan dan saling salip satu sama lain. Situasi tersebut terus berlangsung saat keduanya melintas di Jalan Sabang.
Kedua kopaja kembali berhenti secara bersamaan di perempatan Jalan Kebon Sirih, yang biasa memang menjadi titik mengetem bus-bus kota. Saat itu sebagian penumpang naik ke kopaja B 7508 GD, sedangkan yang lainnya naik ke kopaja B 7953 NP.
Setelah mengetem sekitar tiga menit, keduanya pun melanjutkan perjalanan ke arah Tanah Abang. Namun lagi-lagi, berjalan beriringan dan saling salip satu sama lain.
Kondisi tersebut terus berlangsung sampai saat keduanya sama-sama berhenti di perempatan Sarinah, tepatnya di sebelah Gedung Bawaslu. Namun saat itu titik pemberhentian kopaja B 7953 NP lebih dekat ke trotoar. Para penumpang pun lebih memilih naik kopaja tersebut.
Keadaan ini tampaknya membuat sopir kopaja B 7508 GD tak puas. Saat kopaja B 7953 NP hendak melanjutkan perjalanan, sopir kopaja B 7508 GD tampak memepetkan kendaraannya ke arah kiri.
Tabrak beton
Kopaja B 7953 NP yang tampak terus ingin maju ke depan terlihat terjepit hingga menyebabkan bus menabrak beton movable concrete barrier (MCB) di pinggir jalan. Keadaan ini membuat sopir Kopaja B 7953 NP naik pitam.
Ia pun langsung menghentikan kendaraannya dan bergegas ke dalam kopaja B 7508 GD yang juga dalam keadaan berhenti. Dengan lontaran caci maki dan tanpa basa basi, ia langsung melayangkan pukulan ke arah sopir kopaja B 7508 GD.
Keduanya jual beli pukulan dari bagian depan bus hingga ke belakang. Para penumpang yang ada di dalam bus langsung berhamburan keluar. Sebagian penumpang menonton perkelahian, sementara yang lainnya lebih memilih pergi untuk mencari alternatif angkutan umum yang lain.
Tak ada satupun yang berusaha melerai. Satu-satunya orang yang berusaha melerai perkelahian tersebut adalah kondektur kopaja B 7508 GD. Sedangkan kondektur kopaja B 7953 NP masih sibuk memperhatikan bagian busnya yang menabrak beton MCB.
Aksi saling pukul keduanya berlangsung selama sekitar lima menit. Setelah itu, datang seorang petugas bermotor dari Dinas Perhubungan dan Transportasi.
Namun belum sempat petugas tersebut turun dari motornya, sopir kopaja B 7953 NP langsung bergegas kembali ke kendaraannya. Sedangkan sopir kopaja B 7508 GD langsung kembali ke kursi kemudi dan tancap gas.
Kedua kopaja itu kembali melanjutkan perjalanan ke arah Tanah Abang. Namun kali ini posisi kopaja B 7508 GD berada beberapa ratus meter di depan.
Tak tahu lagi apa yang terjadi saat keduanya sama-sama berhenti di kawasan Pasar Tanah Abang, yang menjadi titik pemberhentian akhir keduanya.(Sumber : Kompas.com)