Bandar Lampung, Penacakrawala.com – Dibukanya kembali TikTok Shop melalui Tokopedia sejak Desember 2023 lalu dimanfaatkan oleh pelaku UKM di Bandar Lampung, Lampung.
Kabid Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi dan UKM Pemkot Bandar Lampung, Rachma mengatakan, UKM binaan Pemkot Bandar Lampung mulai kembali mempromosikan produknya di TikTok Shop sejak 3 bulan terakhir.
“Tentu dampaknya UKM di Bandar Lampung mulai kembali mempromosikan produknya di TikTok Shop,” kata Rachma, Senin (4/3/3034).
Ia pun mengaku pihaknya mendorong penuh pelaku UKM untuk menggunakan TikTok Shop guna wadah promosi.
“Kami support apabila UKM binaan ingin promosi produknya di TikTok dan e-commerce di Tokopedia,” jelasnya.
Rachma juga meminta UKM di Bandar Lampung agar mengikuti perkembangan jaman.
“Sebab sekarang semua serba digital, kita dorong pelaku UKM untuk juga mengikuti perkembangan yang ada,” pungkasnya.
Sementara, Digital Marketing Simpur Center, Diana menyebut, pedagang di Simpur Center pun aktif melakukan live dan berjualan di TikTok Shop.
“Kita selalu mendorong pedagang untuk juga melakukan penjualan tidak hanya di TikTok saja, tapi kami bantu buatkan sosial medianya seperti instagram,” bebernya.
Bahkan ia menyebut, pihaknya memiliki studio yang dapat dimanfaatkan pedagang.
“Kita ada studio, semua lengkap, ada kamera, lighting dan lainnya. Jadi pedagang yang mau foro produk atau mau live di situ bisa, tetapi bergantian,” tuturnya.
Diana pun membantah jika adanya isu Simpur Center yang sepi akibat banyaknya pembeli berbelanja online.
“Kalau sepi sih saya rasa tidak, bisa dilihat Simpur Center tetap ramai, terlebih saat akhir pekan,” tegasnya.
“Tetapi kalau ada yang sampai tutup tokonya ya itu kembali lagi ke penyewa, yang pasti kita selalu arahkan dan dampingi untuk melakukan promosi melalui berbagai e-commerce maupun sosial media,” pungkasnya.
Sebelumnya, salah seorang pedagang pakaian di Simpur Center, Aisyah (26) mengungkapkan, kios miliknya mengalami kemerosotan pemasukan.
Menurutnya, maraknya jual beli online yang belakangan semakin viral menjadi salah satu penyebab turunnya minat pembeli yang datang ke toko.
“Pengunjung sekarang banyak yang beli di online, padahal kualitas produk kami tidak kalah bagus, cuma mungkin mereka jualnya lebih murah,” ungkap Aisyah.
Bahkan, kata dia, tak jarang penghasilan yang ia dapat tak cukup untuk membayar uang sewa kios di Simpur Center tersebut.
“Sewanya kios ini sebulan empat juta lima ratus ribu, kadang juga kami harus nombok karena penghasilan kami tidak cukup untuk bayar sewa kios,” imbuhnya.(**/red)