Lampung Utara, Penacakrawala.com – Diduga korsleting listrik, mushola SMAN 3 Kotabumi terbakar.
Peristiwa kebakaran terjadi pada Selasa (17/10/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Pantauan di lokasi pukul 14.30 WIB, mushola tersebut terlihat sudah ludes dilalap api.
Namun, api masih terlihat di bagian bawah mushola.
Kayu bekas atap musala terlihat tertumpuk di bagian bawah.
Petugas pemadam kebakaran tiba di SMAN 3 Kotabumi sekitar pukul 14.30 WIB.
Sebanyak tiga mobil Damkarmat Lampung Utara diterjunkan untuk memadamkan api.
Berdasarkan informasi, api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 15.30 WIB.
Saat dikonfirmasi, Kepala SMAN 3 Kotabumi Vivi Evita menyebut, kebakaran terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.
“Kebakaran ini antara pukul 12.00 WIB dan 13.00 WIB,” ucapnya.
Ia menduga kebakaran terjadi lantaran korsleting listrik.
“Sejauh ini, faktor kebakaran ini karena listrik. Sejauh ini sepertinya karena korsleting listrik,” ucapnya.
Ia menjelaskan, pihaknya melihat ada api yang telah hidup dan membakar musala tersebut.
“Tiba-tiba ada api di musala itu. Memang di musala itu ada banyak buku yang tidak terpakai dan barang-barang yang tidak terpakai,” jelasnya.
Ia menyebutkan, dalam peristiwa ini tidak ada korban jiwa.
“Tidak ada korban jiwa. Untuk kerugian masih belum bisa dipastikan,” imbuhnya.
“Kita juga bersyukur dengan Damkarmat Kabupaten Lampung Utara yang langsung sigap memadamkan api kebakaran ini,” sambungnya.
Selain itu, pihaknya juga mengantisipasi merembetnya kebakaran ke kelas lain.
“Sejauh ini hanya satu bangunan yang terbakar yakni musala. Tapi kita memang mengantisipasi merembetnya kebakaran ke bangunan kelas karena bersampingan dengan lokal kelas,” pungkasnya.
Kadis Damkarmat Lampung Utara Maspardan menyebutkan, pihaknya menerjunkan tiga tim ke lokasi kebakaran.
“Kita terjunkan tiga mobil dengan jumlah personel sebanyak 30 personel. Kita belum bisa prediksi penyebab kebakaran. Yang pasti kita masih mengupayakan padamnya api,” ungkapnya.
Kendati demikian, pihaknya sempat mengalami kesulitan dalam melakukan pemadaman.
“Kendala kita yakni sulitnya masuk ke dalam sekolah karena jalan di dalam sekolah cukup sempit. Belum lagi banyaknya kendaraan motor dan masyarakat yang melihat kejadian,” paparnya.
Ia juga mengimbau masyarakat mengantisipasi hal-hal yang berpotensi terjadinya kebakaran.
“Imbauan kepada masyarakat untuk tidak asal menyambung kabel listrik dan tidak melakukan hal-hal yang berpotensi terjadinya kebakaran,” pungkasnya. (**/red)