Bandar Lampung, buanainformasi.com – Dinas Kehutanan Lampung mengadakan Festival Hasil Hutan Bukan Kayu (FHHBK). Sejumlah acara akan mengiringi Festival, dari lomba durian unggul lokal, pameran, hiburan rakyat, jungle fun walk, dan makan durian sebanyaknya.
Acara tersebut di gelar di Pelataran Gedung Information Center Tahura Wan Abdul Rachman, Sumber Agung, Kemiling, Kota Bandar Lampung. FHHBK berlangsung pada 10-11 Maret 2018, pukul 07.00-17.00 WIB.
Berdasarkan rilis Humas Pemprov Lampung yang diterima di Bandarlampung, Jumat, disebutkan dalam Festival Hasil Hutan Bukan Kayu (FHHBK) tersebut Dinas Kehutanan Provinsi Lampung menyediakan 2.018 buah durian untuk masyarakat yang akan disantap pada puncak acara festival.
“Festival HHBK telah menjadi event tahunan karena sudah diadakan dua tahun berturut-turut sejak 2016. FHHBK mendapat respons positif dari masyarakat, terutama saat ditampilkan produk durian sebagai ikon hasil hutan,” kata Kepala Dishut Lampung Syaiful Bachri melalui keterangan tertulisnya, malam tadi (9/3).
Dia mengatakan, pada Festival HHBK, pihaknya akan menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa fungsi hutan, khususnya hutan produksi, hutan lindung dan Tahura tidak hanya sebagai penyangga sistem kehidupan seperti menjaga erosi, longsor, dan mempertahankan sumber-sumber air. Tapi, juga memberi manfaat ekonomi lain melalui pemanfaatan HHBK.
Tetapi untuk tahun 2018 ini, Dinas Kehutanan Provinsi Lampung menampilkan berbagai produk HHBK yang berasal dari seluruh pelosok kawasan hutan dalam batas kewenangan Pemprov Lampung mulai dari ujung selatan, KPH Rajabasa, ujung utara KPH Muara Dua dan Sungai Buaya, bagian timur KPH Way Terusan dan Gunung Balak serta bagian barat yaitu KPH Pesisir Barat.
“Harapannya, masyarakat harus semakin cinta dengan hutan karena beragam manfaat yang dapat diperoleh,” ujarnya. Syaiful optimistis FHHBK akan sukses ke depan. Sebab, Lampung memiliki potensi hutan yang besar.
“Luas kawasan hutan di Provinsi Lampung 1.004.735 hektare, dan sekitar 28,45% memberi potensi hasil hutan yang juga cukup besar bagi kepentingan pembangunan daerah,” kata dia.(*)