Lampung Utara, buanainformasi.com-Perhatian serius yang diberikan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Lampung Utara (Lampura) terhadap Saminah (63) warga Desa Sidomukti, Kecamatan Abung Timur, daerah setempat yang menderita pembengkakan perut dan kaki nampaknya mendapat respon dari pihak keluarga.
Pasalnya, selain keluarga merasa terbebani dengan biaya pengobatan Saminah teryata ibu tercinta tidak berkenan jika diberi tawaran menjalani perobatan di Puskesmas atau Rumah Sakit (RS).
“Ketika kami ingin membawa ibu ke RS, dia menangis, ibu takut jika dibawa ke RS.” ujar Sri, menantu Saminah penderita pembekakan organ tubuh, Selasa (21/3/16).
Selama ini, Saminah hanya berdiam diri dirumah dan menjalani perobatan alternatif seadanya. “Kami sudah sering mengobati Ibu ke pengobatan alternatif, Alhamdullah, hasilnya belum maksimal.” Ujarnya, sembari menunjukan wajah sedih.
Dijelaskannya, dua pekan terakhir Saminah sedang menjalani pengobatan Herbal berlebel Bio Spray (makanan kesehatan) yang berfungsi untuk meremajakan seluruh organ tubuh dan hasilnya pun perlahan mulai terlihat dan dirasakan. “Ya, sekarang kita kasih ibu Bio Spray, alhamdullah pembengkakan di kaki dan perutnya mulai mengecil.” jelasnya.
Namun, lanjut dia, pengobatan Bio Spray belum berjalan secara maksimal. Sebab, biaya untuk pembelian obat herbal masih kurang karena kurangnya biaya. “Bio Spray yang kami beli ada sepasang, hanya saja dana yang kami miliki kurang sehingganya kami hanya mampu membeli sebagian dari obat herbal itu.” paparnya.
Sri menambahkan, Pemerintah Lampura melalui Diskes setempat berkenan memberikan bantuan, maka keluarga besar sangat berharap dapat diberi bantuan dana guna membeli pasangan Bio Spray. “Kami mengucapkan trimaksih atas perhatian yang dijanjikan pemerintah, semoga ini jalan untuk kesembuhan ibu.” Pungkasnya.
Sebelumnya, Saminah mendapat perhatian dari Diskes Lampura menjajikan akan melakukan pengecekan terhadap warganya yang sedang menderita penyakit pembekakan perut. Tanggapan tersebut, atas dasar beredarnya pemberitaan keluhan yang dialami salah satu warga yang berada di Desa Sidomukti. (niko)