Dinsos Lampung Tengah Nyatakan Tidak Semua Orang ODGJ Difasilitasi PBI

0
80

Lampung Tengah, Penacakrawala.com – Dinas Sosial Lampung Tengah menyatakan tidak semua orang dengan gangguna jiwa (ODGJ) difasilitasi Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Untuk saat ini Dinas Sosial Lampung Tengah hanya bisa bantu perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan mengurus Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Hal itu menyikapi ODGJ di Lampung Tengah bernama Obi Juanda Robi (26) yang kerap mengamuk dan tempramental.

Masyarakat Kampung Notoharjo, Kecamatan Trimurjo dibuat panik olehnya, hingga orangtua meminta bantuan Dinas Sosial Lampung Tengah.

Ari Nugraha Mukti selaku Plt Kepala Dinas Sosial Lampung Tengah menyebut ODGJ yang bersangkutan masih punya keluarga, dan itu seharusnya tanggungjawab mereka.

Menurutnya, Dinas Sosial sudah turun ke lapangan sejak diterimanya laporan ODJG bernama Obi dari Kepala Kampung.

“Dinsos terima laporan tanggal 16 Agustus 2023, kita sudah lakukan asesmen bersama kecamatan dan puskesmas setempat,” ujarnya kepada Tribunlampung.co.id, Senin (20/11/2023).

Hasilnya, kata Ari, Obi belum memiliki KTP dan jaminan kesehatan.

Kemudian, pihaknya melakukan tindak lanjut dengan pembuatan KTP dan PBI.

“Setelah diproses, kini ODGJ itu sudah punya keduanya (KTP dan PBI),” katanya.

Ari mengatakan, hanya itu tindakan yang bisa dilakukan Dinsos Lampung Tengah untuk Obi.

Sebab, menurut Ari tupoksi Dinsos Kabupaten hanya memberikan layanan tingkat dasar.

Pihaknya tidak menindaklanjuti karena keterbatasan kewenangan.

Ari menyebut, untuk tingkat lanjut sudah wewenang Dinsos Provinsi.

“Perlu digarisbawahi, jika ODGJ masih punya orangtua yang mengakuinya, berarti itu tanggungjawab mereka,” terangnya.

“Jika keluarga tidak mampu menangani hal ini, kami merekomendasikan untuk menyurati Dinsos Provinsi,” tutupnya.

Sementara Purniati selaku ibu Obi mengatakan, setiap hari putranya marah-marah sendiri dan tidak takut bahaya.

Dirinya pernah mendapati Obi sedang memanjat atap dan menginjak kabel listrik hingga lampu berkedip.

“Obi sering memanjat atap tanpa busana pada malam hari, lalu dia menjatuhkan diri hingga membuat kami sekeluarga susah tidur,” katanya, Sabtu (18/11/2023).

Menurut Purniati, Obi awalnya sehat, namun dia mengalami gejala seperti ini sejak sebelum puasa tahun 2022 lalu.

Berbagai upaya sudah dilakukan keluarga untuk kesembuhan Obi.

Namun tetap saja, Obi bersikap tempramental dan makin parah.

Kini Obi mengidap gangguan jiwa hingga meresahkan warga setempat.

“Kami tidak mampu mengobatkan Obi karena biaya, kami pernah minta bantuan Dinas Sosial melalui aparat Kampung, tapi belum ada tindakan lanjutan sampai sekarang,” katanya.(**/red)