Disambangi Komil, Penderita Bocor Jantung Harapkan Bantuan Pemda Tanggamus

0
750

Tanggamus, buanainformasi.com – Tim relawan sosial yang dipimpin langsung oleh Sutarti ketua KOMIL (Komunitas Mutiara Independent Lampung) dari Bandar Lampung sambangi, Aqli Kavinza (8), Anak ke 4 dari 5 bersaudara, warga dusun 2 Pekon, Sukaraja kecamatan Gunung Alip, Kabupaten Tanggamus, Lampung penderita bocor jantung kurang lebih hampir 3 tahun.

Pada saat menjenguk Aqli yang sedang terbaring diatas ranjang dengan kondisi napasnya agak tersengal-sengal disertai sesekali menahan sakit disela batuknya, dia hanya bisa mengangguk saat ditanya Sutarti, “Aqli mau diobati supaya lekas sembuh ya Nak, dengan berbinar penuh harap diapun menganggukkan kepalanya , semakin terharu kami melihatnya,” ujar Sutarti.

Sutarti menuturkan kedatangan kami ini akan memfasilitasi transportasi dan tempat penginapan juga rumah sakit di Jakarta sementara kami berupaya dan berusaha untuk mencari donatur untuk biaya berobat Aqli, tuturnya.

Hal itupun langsung ditanggapi dengan rasa haru oleh Demas sebagai orang tua Aqli yang didampingi Darwin kepala dusun 2 mewakili Kakon tersebut,juga didampingi Nenek dan Pakde Aqli. Saya ucapkan terima kasih atas kunjungannya Bu, yang telah meluangkan waktu untuk kesediaannya membantu kesembuhan Aqli, namun kami saat ini masih berupaya meminta rujukan dari rumah sakit umum Abdul Moeloek (RSUAM) di Bandar Lampung, sebab sebelumnya Aqli sudah kami Rontgen di RS tersebut dan hasilnya pada saat ini jantung Aqli dinyatakan bocor,”ungkap Demas.

Demas Delvina (36) orang tua dari Aqli mengatakan,” awalnya anak saya pada sekitar tahun 2016, saat sedang bersekolah PAUD dia mengalami batuk-batuk tidak renda-renda sehingga kami bawa ke Puskesmas Gunung Alip kamu khawatir terkena penyakit Tuberculosis (TB) dari hasil cek medis negatif, namun bentuknya tak kunjung reda, akhrinya dia kami bawa berobat ke Rumah Sakit terdekat Panti Secanti di kecamatan Gisting Tanggamus, kamipun kaget Aqli dinyatakan mengidap jantung bengkak awalnya dan dirawat di RS tersebut

Setelah itu dirawat dirumah karena keterbatasan biaya, walaupun ada BPJS. Karena juga saya harus mengurus ke-3 orang kakaknya yang masih sekolah semua juga adiknyapun masih butuh perhatian karena masih balita, tutur Demas diiringi derai kesedihan dari seorang senggel farent(janda) anak 4 yang juga mengurus seorang ibu dari orang tuanya sendiri dirumahnya,”Minggu (11/11/18)

Dengan keadaan kami seperti ini lanjutnya, saya mengharapkan bantuan dari pemerintah melalui Pemkab Tanggamus agar bisa membantu biaya pengobatan anak saya ini,yang selama ini belum tersentuh bantuan dari pihak pemerintah,”harapnya. (Red/Ajoi)