Bandar Lampung, Penacakrawala.id – Dinas Perdagangan ( Disdag) Pemkot Bandar Lampung minta pedagang di dalam Pasar Pasir Gintung sabar menghadapi sepinya pembeli.
Sepinya pembeli dirasakan pedagang pasca Pasar Pasir Gintung, Bandar Lampung resmi operasi kembali pada 26 Agustus 2024.
Kepala Disdag Pemkot Bandar Lampung Wilson Faishol mengakui sepinya pembeli yang masuk ke dalam Pasar Pasir Gintung itu.
Namun Wilson berusaha menenangkan pedagang karena masa transisilah yang mengakibatkan pembeli masih sepi.
Sebab pedagang baru pindah ke dalam pasar sehingga banyak pembeli yang masih belum tahu.
Disamping itu, masih ada pedagang yang jualan di luar pasar.
“Ini kan masih masa transisi ya, harapan kita pedagang bisa bersabar untuk menjalani situasi dan lingkungan baru,” ujarnya, Jumat (6/9/2024),
Wilson memastikan, para pedagang yang ingin pindah jualan ke dalam Pasar Pasir Gintung tidak dikenakan biaya alias gratis.
Namun, gratis hanya untuk tiga bulan pertama. Setelah itu pedagang ditarik retribusi, untuk yang alas per tahun itu Rp 600 ribu, dan untuk kios Rp 6 juta.
Disdag tidak akan segan melakukan penertiban jika pedagang belum mau masuk ke dalam Pasar Pasir Gintung.
“Satu bulan ini kita full melakukan penertiban bersama Pol PP. Kita lakukan sampai pedagang-pedagang yang masih di luar agar masuk,” katanya.
Pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin supaya seluruh pedagang yang masih berada di pinggir jalan masuk ke dalam Pasar Pasir Gintung.
Diketahui pedagang Pasar Pasir Gintung Bandar Lampung mengeluh sepi pembeli hingga berdampak pada omzetnya yang turun hingga 80 persen.
Hal itu membuat pedagang di dalam Pasar Pasir Gintung ingin kembali keluar berjualan di pinggir jalan atau ngemper.
“Kalau ditanya omzetnya turun banget, kira-kira 80 sampai 90 persen turunnya,” ujar Kusnadi, salah satu pedagang di dalam pasar.
“Pembeli sepi yang masuk dan masih ada beberapa pedagang yang jualan di luar pasar di pinggir-pinggir jalan,” sambungnya.
Jika hal ini terus terjadi, lanjut Kusnadi, ia bersama pedagang lain yang berada di dalam merasa merugi hingga ingin ngemper kembali.
Untuk itu ia meminta agar pemerintah bisa menertibkan para pedagang yang ada di luar pasar.
“Ya tolong aja sampaikan ke atas (pemerintah) supaya pedagang itu bisa naik ke atas semua tidak di bawah lagi,” pintanya.
“Saya yakin kalau ditertibkan mah nurut semua pedagang itu, kalau udah begitu mah nurut semua enggak ada yang nakal pedagang mah,” pungkasnya.(**/red)