Tulangbawang Barat, buanainformasi.com – Meskipun Wiranto sebagai Dewan Penasehat Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) telah memutuskan bahwa Oesman Sapta Odang (OSO) dsebagai Ketum dan Harry Lontung Siregar sebagai Sekjen belum menyatukan partai itu. Bahkan, di Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba), Hanura sudah bergolak.
Buntut dari kisruh Partai Hanura di tingkat pusat yang nerambat hingga ke tingkat daerah bahkan sampai ke pengurus sayap partai di tingkat ranting serta simpatisan partai, nampak berpengaruh juga kepada dukungan terhadap Bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur.
Kader dan simpatisan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Tulang Bawang Barat (Tubaba) Lampung menolak dan menghentikan aktivitas dukungan atas rekomendasi DPP Partai Hanura terhadap pasangan Mustafa-Ahmad Jazuli (Mustafa-Aja).
Mereka akan bergerak serentak diluar partai untuk memenangkan pasangan calon yang sesuai Hati Nurani Rakyat.
“Seluruh kader dan Simpatisan Partai Hanura Tubaba dengan tegas menolak memenangkan Mustafa-Ahmad Jazuli. Ini sebagai bentuk penolakan kepengurusan DPC Partai Hanura Tubaba yang ditunjuk langsung oleh DPP Kubu Osman Sapta Odang (OSO), yaitu Rudi Dwi Purnomo dan kelompoknya,” tegas Dewan Penasehat Partai Hanura Tubaba, Sutomo, Rabu (7/2/2018).
Aksi itu ditandai dengan pembukaan baju seragam partai, pelepasan bendera, dan penutupan papan nama Kantor Sekretariat DPC Partai Hanura Tubaba di Panaragan Jaya, Tubaba.
Dilanjutkan Sutomo, kekisruhan itu mulai menggaduh dari DPP, turun ke DPD dan DPC setelah SK Menkumham dikeluarkan mengesahkan kepengurusan OSO dan Harry Lontung disaat waktu yang bersamaan Hanura sedang bersengketa dan menyelenggarakan Munaslub 2018, dengan kekuatan SK Menkumham kelompok OSO, secara otoriter melakukan pergantian kepengurusan diseluruh Indonesia mulai dari kepengurusan DPD hingga DPC, termasuk DPC Partai Hanura Kabupaten Tubaba atas perintah OSO.
Karenanya guna menyikapi pergantian paksa kepengurusan diluar konstitusional partai, Sutomo mengatakan bahwa seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura Tubaba dengan tegas menolak kepengurusan DPC Partai Hanura Tubaba yang ditunjuk langsung oleh DPP Kubu OSO dengan menjadikan Rudi Dwi Purnomo menakhodai kepengurusan partai yang baru.
Dengan tegas seluruh kader dan simpatisan Partai Hanura Tubaba siap terima risiko atas aksi yang mereka lakukan.
“Jika Kepengurusan DPC Hanura tetap di nahkodai oleh Rudi Dwi Purnomo maka kami akan mengajak seluruh keluarga besar kader untuk menarik diri dari Partai Hanura, dan kami tegaskan juga bahwa kami memang orang kecil tapi bukan orang kerdil, kalau bukan karena suara dan tenaga orang-orang kecil ini, Partai Hanura bukan dan tidak akan jadi apa-apa,” ungkapnya.
DPC Partai Hanura di Kabupaten Tubaba diketahui memiliki basis suara yang lumayan besar khususnya di wilayah Utara Kabupaten atau di Daerah Pemilihan (Dapil) 3 dan 4. Dari dua dapil ini DPC Partai Hanura Tubaba melahirkan tiga orang Anggota Dewan yang sampai saat ini masih duduk di kursi Legislatif Kabupaten Tubaba. Yaitu, Sudirwan, Ketua DPC, Marzani, Ketua Dewan Penasehat DPC, dan Roni, Wakil Ketua DPC Partai Hanura Tubaba. (lipsus)