Bandar Lampung, buanainformasi.com-Giat vicon Kapolda Lampung, Brigjend Pol Ike Edwin beserta jajaran Pejabat Utama Polda Lampung, Plt Sekda Lampung, BMKG, BPBD, bersama Kapolri, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Menteri Dalam negeri dan Kepala BMKG melalui video cobference di Mapolda Lampung,Jum’at (26/08/2016)
Perwakilan Kepresidenan, Arsof mengatakan hal ini bertujuan untuk mengetahui program dan mekanisme Polri dalam penanganan Karhutla tahun 2016, yakni cara penanganan ketika lahan terjadi kebakaran dengan melakukan patroli darat dan patroli udara.
“Ya, ada beberapa terobosan preemtif melalui Mitigasi Karhutla. Dari terobosan ada beberapa langkah Polri dalam Mitigasi Karhutla, yakni, Mapping, dll. Giat satgas preventif (satgas darat) perlu ditingkatkan dan sangat membantu dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,”
Dirinya pun memaparkan urutan provinsi yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan yaitu, Riau, Jambi,Sumsel, Kalbar, Padang, Kalsel, Kaltim, Kalbar, dan Papua.
” 9 Provinsi ini yang sering mengalami kebakaran hutan dan lahan. Daerah ini sangat rawan, Karena itu, pemerintah harus bisa dikendalikan,”
Kepala BMKG, menjelaskan mengenani perkembangan iklim global. Apasaja penyebab perubahan iklim yang ada dimasing-masing daerah. Dari analisis curah dan sifat hujan Agustus dasarian II’16. Perkiraan curah hujan bulanan -2016/17, berdasarkan warna.
Menteri Kehutanan Republik Indonesia menyimpulkan, rata-rata kita mengalami penurunan hotspot per Agustus 2016, menurun sebanyak 71 persen. Kita harus waspadai angka kenaikan yang cepat.
Saya ingin mengajak beberapa gambaran, misal Riau hotspotnya tidak kelihatan namun kebakaran sering terjadi.
Menteri Pembangunan MK, Puan Maharani, mengatakan harus bisa dilakukan pemetaan. ” Ya, daerah yang telah disebutkan harus bisa dilakukan pemetaan oleh pemerintah. Hal ini dapat membantu dalam pencegahan serta penanganan saat terjadi kebakaran hutan dan lahan.(Red/Humas Polda Lampung)
