Lampung Selatan, bitv – Meskipun status Gunung anak krakatau masih aktif dan masih mengeluarkan dentuman, namun ratusan pengunsi warga pulau sebesi sejak kemarin, Senin (7/1/19) sudah kembali ke rumahnya masing masing. Para pengungsi yang sudah kembali tersebut berasal dari pulau sebesi dan sebuku. Pasalnya, mereka sudah terlalu lama berada di posko pengungsian sejak 17 hari yang lalu.
Kepala Satuan Polisi Perairan Polres Lamsel, Inspektur I Yaya Sudrajat mengatakan, ratusan pengunsi yang di tampung di lapangan tenis indoor kalianda khawatir dengan kondisi rumah dan harta benda yang mereka tinggalkan pasca di terjang tsunami.
“Ya, mereka khawatir dengan rumah dan harta benda mereka, untuk sampai di pulau sebesi ratusan pengungsi yang kembali menggunakan kapal jukung sebagai alat transportasi naik dari dermaga canti pesisir kalinda” jelas Iptu Yaya, Selasa (8/1/19).
Yaya Sudrajat juga menambahkan, pengungsi yang pulang ke pulau sebesi Senin siang sebanyak 200 jiwa lebih, melalui pelabuhan canti, naik kapal tradisional / jukung, dengan waktu tempuh 2 jam. Dan hari ini, Selasa (8/1/19) ada sekitar 400 jiwa lagi yang pulang ke Pulau Sebesi dari pelabuhan canti.
“Kemarin sekitar 200 jiwa (yang kembali ke rumahnya) hari ini ada sekitar 400 an,” terang dia.
Hal itu di benarkan salah seorang pengungsi Romlah (57) yang khawatir terhadap rumahya yang ditinggal lebih dari 10 hari sejak dirinya mengungsi, sambil berseloroh takut ada hantunya.
“Ya khawatir lah, takut ada hantunya, sudah lama ditinggalin, ya khawatir juga (harta benda), sudah lama ditinggalin” katanya.
Diketahui, Aktifitas gunung anak krakatau setelah meletus pada tabggal 22 desember lalu hingga saat ini statusnya masih siaga level 3 dan belum ada status penurunan. (*)