Tanggamus, Penacakrawala.comĀ – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Tanggamus Komisi IV menggelar hearing dengan Dinas Sosial serta jajaran, Koordinator Pendamping, ketua yayasan LKS Alamanda dan Ordisa, terkait adanya harapan para disabilitas serta keluhan mereka dengan adanya pemberitaan sebelumnya. Hearing sendiri dilaksanakan di Ruang rapat utama DPRD setempat di pimpin Ketua Fraksi Komisi IV Zulqi Kurniawan, ketua II Irwandi Suralaga, dari komisi III Hilman serta jajaran anggota DPRD lainnya.
Saat media menanyakan dari hasil hearing bersama ini, Ketua Komisi IV dan III Zulki kurniawan serta Hilman menyampaikan bahwa, telah terjadi Miskomunikasi antara para difabel dengan ketua yayasan sendiri, karena adanya pemotongan tersebut, ini balik lagi semua itu dilakukan untuk mereka sendiri, contohnya adalah penerima 2,5 juta perorang bantuan dari Provinsi tersebut hanya di peruntukan untuk 10 orang, sedangkan yang hadir pada saat itu ada 11 orang, nah dengan adanya itu pihak dari yayasan berinisiatif memotong dana tersebut untuk di berikan sebagian kepada salah satunya yang belum dapat, serta pembiayaan bagi acara tersebut, dikarenakan yayasan ini berdiri dengan menggunakan anggaran pribadi serta kegiatan-kegiatan lainnya.
” Sudah dijelaskan oleh Ketua yayasan tadi, kami kagum atas apa yang telah ia perbuat selama ini, waktu 8 tahun baginya merintis agar para difabel ini dapat merasakan dan diperlakukan hak yang sama seperti lainnya, ini hanya Miskomunikasi saja, alhamdulilah sudah selesai tadi, bahasanya islah lah ya,”jelas politisi partai gerindra dan PKB ini.
Selain itu juga, kedepan ini akan menjadi perhatian pihaknya untuk kedepan, agar semua warga Tanggamus yang mempunyai kebutuhan khusus bisa mendapatkan hak yang sama seperti orang pada umumnya, dengan memberikan program-program serta bantuan yang sifatnya bisa membuat mereka agar dapat mandiri dan sejahtera. Dan kepada dinsos Tanggamus agar lebih lagi bisa memberikan program yang dapat menunjang kemampuan serta keahlian bagi mereka, jika perlu untuk ditambah pihak DPRD akan siap merekomendasikan namun dengan satu persyaratan program tersebut tidak hanya sebatas seremonial belaka, karena Azas manfaatnya tidak akan ada untuk mereka.
” Kami (DPRD) kedepan bisa lebih fokus lagi memperhatikan para difabel serta untuk Dinsos agar lebih peduli lagi dengan disabilitas ini, dengan tidak hanya memberikan program-program seremonial semata, harus sesuai minat dan bakatnya, jangan fokus hanya di suatu tempat saja, kebetulan kita dibagian anggaran kami coba memberikan pos anggaran lebih banyak kedepannya, namun dinsos sendiri Yang harus menyiapkan program terlebih dahulu,”ungkapnya.
Tambahnya, Dewan sebagai fungsi pengawasan alan mengontrol dan memantau lembaga sosial lainnya, jangan sampai menimbulkan keresahan para disabilitas, kami maklum pada lembaga sosial ini karena menghadapi hal seperti ini dibutuhkan kesabaran ekstra menghadapinya, namun kepada yayasan agar lebih lagi memberikan keahlian serta kemampuan yang sesuai dengan bakat yang dimiliki para difabel ini. Serta mengharapka Kepada awak Jurnalis bisa lebih aktif lagi melakukan pengawasan kepada setiap program di bawah naungan dinsos ini.
” kami harapkan kepada kepala yayasan serta dinsos ini sendiri, kami ingin Disabilitas di Kabupaten Tanggamus dapat dikelompokkan dan diberikan keterampilan sesuai keinginan bakat mereka masing-masing. Dan selalu melakukan musyawarah bersama agar hal seperti ini tak terulang kembali kedepannya,”katanya.
Hal senada disampaikan oleh Ketua II DPRD Tanggamus Irwandi Suralaga dirinya sangat mengapresiasi atas apa yang dilakukan oleh yayasan LKS Alamanda ini, tidak semua orang mampu mengayomi para orang yang berkebutuhan khusus serta memberikan hal baik agar mereka mendapatkan ilmu dari keterampilan Yang telah di ajarkan ini.
” Terima maksih Ibu Ros atas apa Yang telah dilakukannya, bertahun-tahun bertahan dengan menggunakan anggaran pribadinya demi mereka agar dapat setara dengan orang lain pada umumnya, saudara-saudara (Difabel) kita ini sangat membutuhkan orang seperti beliau, belum tentu semua orang mampu seperti dia, membantu sesama agar mereka mampu dan mempunyai sebuah keterampilan serta dapat menjadi mandri sesudahsyat,”tandas Irwandi.
Ketua LKS Alamanda Roswati Purwantari,M.Pd usai hearing dengan anggota legislatif di Kantor DPRD Tanggamus ini mengatakan bahwa, dirinya telah memenuhi panggilan dari komisi IV DPRD Tanggamus terkait dengan pemberitaan kemarin Yang sempat viral dikalangan media, dan permasalahan ini sudah selesai setelah pertemuan hearing ini. Dirinya juga mengaku dalam hearing ini membawa para disabilitas binaanya yang telah mampu membuat suatu kreatifitas seperti membuat rajutan dan sebagainya.
” Dengan adanya pemanggilan ini alhamdulilah tadinya kita Tak pernah tau dengan gedung DPRD ini, baru ini kami masuk dan dipanggil oleh pihak legislatif ini, selain itu sekaligus menyampaikan kepada anggota DPRD dengan harapan kami Agar selalu mendukung program-program LKS Alamanda, seperti operasional kami yang belum ada, selama ini kami mandiri dengan meminta bantuan dari para donatur, Dinas sosilasi Provinsi dan kementerian pusat,”ucapnya.
Dirinya berharap dengan adanya hearing ini bersama komisi IV turut pula membuka ruang baginya, untuk dapat menyampaikan apa yang menjadi harapan para kaum disabilitas agar lebih lagi diperhatikan. Saat ini mereka sudah mendapatkan pelatihan PBK dari Provinsi Lampung dengan membuat Suatu kerajinan seperti tas, namun masih terbentur dengan pemasaran itu sendiri, serta diharapkan Pemkab dapat membantu dalam hal ini.
” Yang Jelas atas kejadian ini adalah pembelajaran bagi semuanya, karena hal yang baik belum tentu diterima dengan baik oleh penerima, ini juga perbaikan-perbaikan LKS Alamanda untuk kedepannya, ini hanya Miskomunikasi saja,”pungkasnya. (Uud/Rudi)