Buanainformasi.com – Islamic Development Bank (IDB) memberikan pinjaman sebesar USD 5 miliar atau Rp 66 triliun untuk mendanai pembangunan sejumlah infrastruktur di Indonesia dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Direktur Pendanaan Luar Negeri Multilateral Kementerian PPN/Bappenas, Dewo Broto Joko Putranto menuturkan, tidak 100 persen utang dari IDB digunakan untuk pembiayaan infrastruktur. Utang itu juga digunakan membiayai sektor lain.
“Tidak semuanya digunakan untuk infrastruktur, juga akan mengembangkan keuangan syariah di Indonesia, lalu sektor pendidikan, pengembangan ekspor dan investasi hingga pengentasan kemiskinan,” ujarnya di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (26/6).
Namun pihaknya belum menyebutkan lebih detail proyek-proyek yang akan dibiayai dari utang IDB itu. Alasannya, saat ini masih dalam proses pembahasan.
“Saat ini sedang menyusun strategi jangka menengah dan menyepakati sektor mana saja, nanti kita usulkan dalam pencapaian target RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) jadi belum ada proyeknya, masih pembahasan sektor apa saja,” jelas dia.
Dia menambahkan, bisa saja alokasi utang dari IDB tersebut tak digunakan sepenuhnya. Sebab, pemerintah hanya akan menggunakan utang sesuai kebutuhan. Dewo mencontohkan kondisi periode 2011-2014. IDB pernah memberikan fasilitas pinjaman kepada pemerintah Indonesia sebesar USD 2,5 miliar namun hanya terpakai USD 1,9 miliar. “Ini menandakan hanya kebutuhan saja,” ungkapnya.(Sumber : Merdeka.com)