Buanainformasi.com – Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Dewan Pimpinan Rakyat (DPR) telah sepakat menentukan tanggal gelaran Pilkada Serentak 2018. Pilkada yang melibatkan 171 daerah itu akan digelar pada Rabu, 27 Juni 2018.
Namun, dari 7 hari yang ada, kenapa setiap pencoblosan selalu jatuh pada hari Rabu ?
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan, pemilihan di hari Rabu, sebagai langkah KPU untuk memastikan partisipasi masyarakat ikut dalam pemilihan nanti.
“Rabu itu hari pemilu, hari yang cukup efektif untuk menjaring dan melibatkan masyarakat seluas-luasnya, Jadi (penentuan_red) Rabu karena posisinya ditengah, tidak ada unsur apapun,” jelas Ferry.(sindonews.com).
Senada dengan Ferry, Ketua KPU Arief Budiman menjelaskan Pilkada 2018 yang digelar hari Rabu. Menurutnya, Rabu merupakan hari di mana partisipasi masyarakat untuk memilih tinggi.
“Kenapa Rabu, kalau Senin ada yang nyambung liburnya, semangat menggunakan hak pilihnya menurun. Jumat terpotong. Paling memungkinkan Rabu. Setelah Pilkada 2015 juga banyak Rabu. Tingkat partisipasinya tinggi,” ujarnya. (detik.com).
Arief Budiman menambahkan, pencoblosan pada hari Rabu, 27 Juni karena tanggal 14-15 itu hari raya umat Islam. Kemudian karena pencoblosan 27 Juni, jadwal kampanye salah satunya memasuki periode bulan puasa. (lipsus)
