Bandar Lampung, buanainformasi.com – Jelang musim arus mudik lebaran tahun 2018. Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung, tengah memusatkan konsentrasi pada tiga titik jalur pintu masuk pemudik yang ada di Bakauheni, Lampung Selatan.
Kepala Dishub Lampung, Qodratul Ikhwan, menjelaskan, ke-tiga titik tersebut merupakan akses masuk ke Lintas Timur, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), hingga jalan Lintas Sumatera, yang apabila dipercepat persiapannya dapat mengurai kemacetan.
Kata Qodratul, untuk akses jalan tol pihaknya masih menunggu perkembangan terakhir dengan kemungkinan H-10 lebaran. Namun, berdasarkan hasil peninjauan kemarin, jalur Bakauheni – Sidomulyo sudah siap dipergunakan.
“Yang dari Lematang keluar di ITERA kami harapkan bisa sampai ke Terbanggi. Karena Simpang Tegineneng ini kalau sudah penuh dengan arus kendaraan bakal macet, untuk itulah saat ini masih ada sedikit yang perlu kami rapihkan lagi,” tukas dia, saat ditemui di Gedung DPRD Lampung, Senin (21/5).
Selain itu, pihaknya juga tengah menginventarisir kondisi jalan nasional dan provinsi serta prasarana jalan untuk mempersiapkan musim arus mudik lebaran tahun 2018. Pasalnya, rambu jalan menjadi komponen krusial dalam memberikan kelancaran dan keamanan bagi pemudik.
“Disepanjang jalan nasional itu masih sangat kurang rambu. Untuk itu diinventarisir rambu-rambu yang krusial. Inventarisir juga jalan yang rusak secara berkelanjutan. Nanti dimonitor jalan-jalan yang sudah diperbaiki dan yang belum,” paparnya.
“Dan sejauh ini kita masih mengecek dulu segala kelengkapan rambu-rambu jalan khususnya di jalan provinsi, setelah itu rambu-rambu jalan yang telah rusak baru akan segera kita perbaiki,” timpalnya lagi.
Mengingat keterbatasannya anggaran, pihaknya akan memperbaiki rambu jalan yang lebih dominan mengalami kerusakan.
“Karena kita mengalami keterbatasan anggaran jadi kemungkinan tak semua rambu jalan yang rusak kita perbaiki, tapi kita akan lihat nanti skala prioritas mana jalan provinsi yang memang betul-betul urgent,” ujarnya.
Qodratul juga mengaku, sudah mulai melakukan pengecekan terhadap angkutan lebaran.
“Cek kendaraan sudah dimulai dari Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Senin lalu, tetapi secara resminya kami jadwal dulu dan stiker angkutan lebaran sudah dilakukan. Untuk posko juga diharapkan harus dipastikan punya pelayanan standar P3K, tempat istirahat 2-3 orang, dan lebih baik jika bisa bekerja sama dengan bengkel,” ujarnya.
Qodratul menambahkan, arus mudik secara efektif akan dimulai sejak 8 Juni, walaupun libur hari raya idul Fitri secara efektif dan serentak baru 11 Juni.
“Walaupun begitu, kami harus terus koordinasi, karena kami tidak bisa memprediksi secara pasti pergerakan penumpang. Mungkin saja bisa lebih cepat,” tandasnya.(*)