Pesawaran, buanainformasi.com – Akses jalan Dusun Candiwulan, Desa Karanganyar, Kecamatan Gedongtataan, Pesawaran, terputus dengan desa induk karena jembatan darurat yang menghubungkannya hanyut oleh luapan Sungai Way Semah, Minggu (11/3).
Jembatan darurat tersebut dibangun secara gotong royong oleh masyarakat sekitar dibantu oleh pemborong, yang sedang memperbaiki jembatan utama.
Imron salah satu warga sekitar menjelaskan, jembatan darurat terbuat dari anyaman bambu yang selama ini dipergunakan sebagai akses menuju SMPN 26 Pesawaran SDN 41 Gedong Tataan.
“Jembatan itu satu-satunya akses bagi anak-anak di sini menuju sekolahnya. Kita pastikan beberapa waktu kedepan mereka tidak bersekolah, sampai ada solusi lain agar mereka bisa ke sekolah tanpa harus menempuh jarak yang jauh, misalnya memutar lewat jalan alternatif lain,” kata Imron, warga Desa Karang Anyar, dilansir dari suluh.co, Minggu (11/3).
Dirinya juga menjelaskan, jembatan ini dibangun lantaran jembatan utamanya sedang dalam tahap perbaikan setelah mengalami kerusakan karena terhantam oleh banjir tahun lalu.
Maka dari itu, dirinya berharap pembangunan jembatan permanen yang saat ini baru sebatas abodmen bisa dipercepat. “Kami berharap jembatan utama agar bisa segera diselesaikan, mengingat jembatan tersebut sangat dibutuhkan,” tambahnya.
Sementara diwaktu nyaris bersamaan bencana banjir juga melabrak kawasan Desa Batu Raja, Waylima. Penyebabnya lantaran air Sungai Way Padang Ratu meluap. Tak pelak limpahannya menggenangi Desa Batu Raja.
“Desa saya ini memang sudah jadi langganan banjir dari tahun ketahun. Tapi ya itu nggak pernah ada solusi. Padahal tanggul penangkis air sudah dibangun tapi banjir jojong aja nyamper saban musim hujan,” keluh Nurul, warga setempat. (netizenku.com)
Diutarakannya, meluapnya air sungai di Way Padang Ratu ini, akibat sungai yang ada mengalami pendangkalan, yang perlu dilakukan normalisasi sungai.
“Kondisi kali itu sekarang sangat dangkal. Jadi biar hujan sebentar aja, pasti banjir,” tandasnya. (lipsus)