Jenazah Tanpa Kepala Yang Ditemukan Diduga Nelayan Asal Indramayu

0
173

Lampung Selatan, Penacakrawala.com  Penemuan dua jenazah tanpa identitas atau anonim tanpa kepala di Lampung Selatan menemui titik terang.

Dimana pihak kepolisian setidaknya sudah mendapat informasi terkait jenazah anonim tanpa kepala di Lampung Selatan tersebut.

Hal itu diketahui dari adanya yang menghubungi ke hotline center Polres Lampung Selatan.

Semenjak ditemukannya dua jenazah anonim tanpa kepala di Lampung Selatan tersebut pihak kepolisian membuka hotline center pengaduan terkait orang hilang juga disebar melalui akun sosial media dan diberitakan oleh media.

Hingga saat ini setidaknya sudah ada 16 laporan yang masuk ke hotline center Polres Lampung Selatan terkait jenazah anonim tanpa kepala tersebut.

Dari 16 laporan yang masuk ke hotline center Polres Lampung Selatan salah satunya ada informasi bahwasanya jenazah anonim tanpa kepala merupakan nelayan asal Indramayu, Jawa Barat.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin membenarkan informasi tersebut.

Lebih lanjut Yusriandi mengatakan sampai saat ini pihaknya masih menerima laporan masuk terkait informasi jenazah anonim tanpa kepala.

“Sampai saat ini sudah ada 16 laporan yang masuk. Dari laporan-laporan yang masuk tersebut salah satunya ada dari warga Indramayu Jawa Barat,” kata Yusriandi, Selasa (19/9/2023).

Yusriandi mengatakan informasi itu berawal dari pakaian yang dikenakan jenazah.

“Orang Indramayu Jawa Barat bernama Juni menghubungi kami. Dia memberikan informasi bahwasanya dia mengetahui jenazah korban dari baju yang dikenakan jenazah tersebut,” terangnya.

“Baju yang dikenakan jenazah Mamae Zahra Mimie Attar dengan logo kapal bertuliskan Sinar Intan sama dengan baju korban kapal tenggelam yang ada di Indramayu. Dia pun memberikan bukti adanya baju yang sama dengan korban saat ditemukan, selanjutnya dia menghubungkan kami dengan keluarga korban yakni Bapak Kayim,” ujarnya.

Warga yang diduga keluarga korban dari Indramayu ini  juga mengirimkan foto pakaian yang bertuliskan Mamae Zahra Mimie Attar dengan logo kapal bertuliskan Sinar Intan, sama persis dengan yang dikenakan korban yang ditemukan di Bakauheni.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin menunjukkan foto selfie sejumlah ibu-ibu mengenakan kaos bertuliskan Mamae Zahra.

Tampak juga sebuah foto selfi yang menggambarkan komunitas/kumpulan sejumlah ibu-ibu dengan mengenakan pakaian tersebut kaos panjang dengan motif dan warna seperti kaos Mamae Zahra.

Setelah itu pihaknya menghubungi keluarga korban.

“Lalu kami menghubungi ayah atau orang tua dari keluarga korban yakni Bapak Kayim yang berlamatkan di Kandang Aur Indramayu Jawa Barat,” katanya.

“Kemudian pihak keluarga menjelaskan bahwa dua anaknya atasnama Kasi (35) dan Tarsoni (25) bersama dengan 10 orang nelayan lainnya mencari cumi-cumi dengan menggunakan kapal nelayan Bintang Mutiara Jaya di perairan seputar Cirebon Jawa Barat, sekitar 1 bulan yang lalu,” ujarnya.

Lebih lanjut Yusriandi mengatakan menurut informasi dari pihak keluarga, kapal yang ditumpangi anaknya tersebut mengalami musibah.

“Menurut penuturan pihak keluarga kapal yang digunakan anaknya tersebut terhempas ombak dan mengalami pecah. Dan mengakibatkan mereka menghilang,” katanya

“Tiga orang nelayan selamat. Sedangkan 9 orang lainnya sampai saat ini belum ditemukan termasuk kedua anaknya Bapak Kayim,” ujarnya.

Namun pihaknya harus memastikan kembali terkait data dan bukti terkait informasi tersebut.

“Untuk lebih memastikan kembali bukti bukti otentik apakah memang ini benar keluarganya ini perlu juga kajian secara ilmiah seperti tes DNA dan pencocokan lainnya di Rumah Sakit Bob Bazar Kalianda,” ujarnya.

Yusriandi mengatakan pihak keluarga dari Indramayu yang kehilangan anggota keluarganya sampai saat ini belum bisa hadir langsung ke Polres Lampung Selatan dikarena tidak memiliki biaya. (**/red)