Lampung Utara, buanainformasi.com – Berita sebelumnya terkait oknum kepala sekolah MTS Walisongo, Solihin yang dilaporkan di Polres Lampung Utara dalam dugaan penganiayaan anak dibawah umur yang berstatus siswanya sendiri, Minggu lalu oleh orang tua korban, Heriyanto(49) warga Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan.
Heriyanto melaporkan Kepala Sekolah (Kepsek) MTS Pondok Pesantren (Ponpes) karena tidak terima, putranya Arkan Ghally Mutawakkil (14) telah di aniaya yang mengakibatkan korban menderita luka memar dan bengkak disekujur tubuhnya terutama bagian leher, punggung, lengan tangan, serta rahangnya.
Laporan dengan Nomor LP/271/B-1/III/2018/POLDA LAMPUNG/RES LAMUT tanggal 30 maret 2018.
Namun, hasil pantauan awak media buanainformasi.com dalam kejadian penganiayaan Solihin kepada siswanya sendiri akhirnya berujung damai pada Rabu, (4/4).
Kepala Sekolah Solihin menyatakan prihal penganiyaan tersebut, ia mengakui perbuatannya bertujuan bukan untuk penyiksaan,tapi untuk mendidik anak-anak agar kelak mereka berguna bagi nusa bangsa,negara terutama berbakti kepada kedua orang tuanya.
“Namun saat itu saya khilaf yang menjadikan persoalan orangtuanya murid tidak terima,”kata solihin.
Waktu yang bersamaan juga disampaikan Ketua Yayasan Imam turut meminta maaf kepada walimurid atas kejadian tersebut.
“Kami seluruh dewan pengurus dan guru mengucapkan mohon maaf kepada semua walimurid atas kejadian ini, selanjutnya dalam persoalan ini kami sedang berusaha untuk menyelesaikan persoalan secara damai dengan keluarga korban dan kamin berharap janganlah persoalan ini dibesar-besarkan,”Pinta Imam.
Ditemui terpisah, Abu selaku pemilik Yayasan turut menanggapi persoalan penganiyaan Arkan (14), ia menyatakan bahwa pihak yayasan telah sepakat berdamai dengan keluarga korban dan akan sama-sama mencabut perkara di pihak Polres Lampung Utara.
“Kepada dewan guru pendidik dan orang tua jika ada satu persoalan kita harus legowo,karena niatan kita sama untuk menjadikan anak-anak kita menjadi orang yang berguna, berbakti kepada orang tua,kami juga berharap tidak lagi ada kejadian yang serupa,”tutupnya. (Gn/Red)