Jakarta, BITV – Dua orang penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga dianiaya saat tengah menjalankan tugas pada Minggu(3/2) dinihari di Hotel Borobudur, Jakarta. Akibat dugaan penganiayaan tersebut keduanya mengalami luka sobek di wajah dan hidung retak.
Tidak hanya itu barang-barang para penyidik termasuk kamera dan telepon seluler dirampas. Peristiwa tersebut berlangsung di Hotel Borobudur pukul 01.00 WIB. Ketika itu rombongan dari pemerintah daerah Papua baru saja selesai dari sebuah acara konsultasi Pemprov dan DPRD. Dalam rombongan tersebut juga ada Gubernur Papua Lukas Enembe dan Ketua DPRD Papua Yunus Wonda.
Rombongan tersebut tiba-tiba saja dipotret oleh beberapa orang tidak dikenal di lobi hotel. Karena merasa tidak nyaman rombongan tersebut segera menyergap orang yang memotret.
Belakangan diketahui orang yang memfoto rombongan dari Papua tersebut adalah penyidik KPK.
“Sekarang tim (dua pegawai KPK) sedang dirawat dan segera akan dilakukan operasi. Karena ada retak pada hidung dan luka sobekan pada wajah,”ujar Kepala Biro Humas KPK Febri Diansyah.
Febri menerangkan, pemukulan terhadap dua pegawai KPK tersebut terus dilakukan meskipun dua pegawai KPK tersebut telah memperlihatkan identitas pegawai KPK. KPK telah membawa dua pegawai KPK tersebut ke rumah sakit untuk dilakukan visum dan memastikan kondisi dan kesehatannya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga telah melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan terhadap dua pegawai KPK yang tengah bertugas ke Polda Metro Jaya pada Minggu (3/2) sore.
“Tadi tim yang melaporkan menyampaikan beberapa informasi visual untuk kebutuhan investigasi lebih lanjut. Dari proses pelaporan tadi, disampaikan bahwa kasus ini akan ditangani Jatantras Krimum Polda Metro Jaya,” kata Febri.
Namun Febri tidak merincikan siapa pelaku penyerangan tersebut. Febri mengatakan KPK telah berkoordinasi dengan Polda dan berharap setelah laporan ini agar segera memproses pelaku penganiayaan tersebut. Hal itu dilakukan agar hal yang sama tidak terjadi pada penegak hukum lain yang bertugas, baik KPK, Kejaksaan ataupun Polri.
Kepala Biro Humas dan Protokoler Setda Papua, Israel Tomi Ilolu saat dikonfirmasi Tribun soal adanya rombongan Pemda Papua termasuk Gubernur dan Ketua DPRD mengaku tidak tahu. Ia mengaku tidak berada di lokasi saat peristiwa tersebut terjadi
“Saya tidak tahu sama sekali,” ujar Israel saat dikonfirmasi melalui telepon.
Israel juga tidak mengetahui bagaimana kejadian persis pemukulan tersebut bahkan diduga melibatkan seorang kepala daerah.
“Saya enggak tahu juga,” ujarnya.
Kepala Pusat Penerangan Kementerian Dalam Negeri Bahtiar Baharudin juga membenarkan adanya insiden pemukulan tersebut. Bahtiar menyerahkan kasus tersebut kepada pihak kepolisian. Bahtiar juga menegaskan tidak ada orang dari Kementerian Dalam Negeri saat peristiwa pemukulan terjadi.
“Kami tidak tahu persis apa dan bagaimana peristiwanya karena orang Kemendagri tidak ada disana. Silahkan diproses sesuai hukum yang berlaku,”ujarnya. (*)