Bandar Lampung, buanainformasi.com – Ketua Tanfidziah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, KH. Muhammad Mukri, meminta seluruh pengurus NU masa khidmat 2018-2023, untuk wajib mengikuti Madrasah kader NU, sebelum prosesi pelantikan secara resmi pada 3 Mei 2018 mendatang.
Rektor UIN Raden Intan Lampung ini menilai, dengan adanya Madrasah untuk pengurus yang baru, diharapkan bisa menambah nilai-nilai ideologis kader NU itu sendiri.
“Ini wajib ya hukumnya, sebagai syarat sebelum pelantikan,” kata Mukri, di Kantor PWNU 3, Kampung Baru, Rajabasa, Bandar Lampung, Rabu (18/4).
Kata Mukri, ber-NU itu bukan hanya sekadar istighotsah atau tahlilan semata. Namun, ada fikrah (bagian) dasar kepemimpinan.
“Jadi tidak ujuk-ujuk langsung jadi NU. Metode ini Insya Allah bisa dipertanggungjawabkan dunia akhirat,” tegas Mukri.
Selain daripada itu, hal ini nantinya juga sebagai langkah nyata dan bentuk tanggung jawab, agar sesama warga NU tidak ada lagi yang saling menyerang hingga menjatuhkan.
“Banyak di media sosial mengaku-ngaku NU, tapi ketika ditanya apa itu NU malah tidak tahu. Itulah gunanya kita membuka lembaran baru di kepengurusan ini,” harapnya.
Sebelumnya diketahui, pengurusan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung menggelar rapat persiapan terkait telah diterbitkannya Surat Keputusan (SK) PWNU massa Khidmat 2018-2023 beberapa waktu lalu.
Acara rapat Ta’aruf PWNU Lampung berlangsung di kantor PWNU 3 Provinsi Lampung di Jalan Bumimanti 3, Gang Sawah Baru 2, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Labuhan Ratu, Bandarlampung, Rabu, (18/4/2018).
Rapat ini pun langsung dihadiri, Rais Syuriah KH. Muhsin Abdillah, Katib KH. Basyaruddin Naksir, Sekretaris H. Aryanto Munawar, hingga seluruh kader dan pengurus NU di Provinsi Lampung.(*)