Pesisir Barat, buanainformasi.com – Menyikapi kondisi jalan putus Jalan Lintas Barat (Jalinbar) KM 20 Pekon Mandirisejati Kecamatan Krui Selatan Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) yang belakangan acapkali terputus akibat hantaman banjir yang disebabkan hujan deras dan gelombang pasang laut, Polres Lampung Barat (Lambar) menerapkan beberapa metode dalam hal pengaturan lalulintas untuk menghindari penumpukan kendaraan yang terbilang parah.
“Sejauh ini untuk mencegah terjadinya kemacetan yang parah, Polres Lambar melalui Sat Lantas melakukan pengalihan jalur terhadap kendaraan besar atau kecil ke wilayah Lambar dan masuk ke Jalan Lintas Tengah (Jalinteng), begitu juga dari arah sebaliknya,” ungkap Kapolres Lambar, AKBP. Doni Wahyudi, Kamis (8/11).
Selain cara itu, menurut Doni, pihaknya juga intens melakukan koordinasi dengan polres tetangga seperti Polres Tanggamus dan Polres Kaur Provinsi Bengkulu. “Koordinasi tersebut agar aparat kepolisian bisa memberikan peringatan terhadap pengguna jalan terkait kondisi jalan putus itu. Dengan begitu para pengguna jalan baik kendaraan kecil atau besar, bisa memilih jalur lain,” jelas Doni.
Doni juga menuturkan, terhadap kendaraan-kendaraan besar dan kecil yang sudah terlanjur mengantre disekitar lokasi, pihaknya juga tidak memberikan larangan terhadap kendaraan-kendaraan dimaksud untuk menunggu jalan tersebut bisa terbuka kembali, mengingat dengan memilih jalur lain bisa membuat biaya perjalanan menjadi meningkat. “Kendaraan-kendaraan kalau mau menunggu tidak apa-apa, sembari petugas melakukan penimbunan untuk membuat jalan darurat,” sambungnya.
Kendati demikian, Doni tetap mengimbau agar masyarakat pengguna jalan bisa meningkatkan kewaspadaan ketika cuaca tidak mendukung.
“Contohnya seperti yang seringkali terjadi, hujan deras yang membuat sungai banjir sewaktu-waktu bisa membuat jalan putus dan melumpuhkan arus lalin. Jika memang tidak memungkinkan jangan dipaksakan,” pungkasnya. (Dedi)