Kolaborasi Kunci Utama Pemulihan Ekonomi Kabupaten Tubaba

0
171

Lampung, Penacakrawala.com -Pemerintah Daerah Kabupaten Tulangbawang barat (Tubaba) memfokuskan diri pada pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19, dengan membuat berbagai terobosan program terintegrasi.

Ditemui Lampung Post di rumah dinasnya, penjabat Bupati Tubaba, Zaidirina, mengungkapkan optimisnya, Tubaba dapat segera pulih dari keterpurukan ekonomi semasa pandemi dua tahun lalu.

“Alhamdulillah tahun ini sudah mulai mereda saat ini sudah bisa lebih bisa konsentrasi pada pemulihan ekonomi,” kata penjabat Bupati Tubaba Zaidirina, Senin, 15 Agustus 2022.

Hal tersebut, menurutnya, seiring dengan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung yang meningkat sebesar 9,12 persen, dan salah satu sektor penyumbang terbesar adalah di bidang pertanian dari Kabupaten Tubaba

“Faktor mempercepat pertumbuhan ekonomi adalah sektor pertanian, peternakan, dan perikanan, yang pada tahun ini telah mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi di provinsi Lampung sebesar kurang lebih enam persen, hal ini tidak lepas dari peran UMKM yang sudah cukup baik, tinggal bagaimana kita memperbanyak produksi dan bagaimana kita membuka akses pasarnya,” ujarnya.

Dikatakannya, Gubernur Lampung belum lama ini telah mencanangkan Kabupaten Tubaba menjadi sentra ternak, khususnya ternak sapi dan kambing, berbagai persiapan telah dilakukan oleh OPD terkait di Kabupaten Tubaba.

“Dianggaran perubahan ini kita sudah siapkan untuk kajian sentra ternak ini dulu, kita kerja sama dengan pihak ketiga, dengan harapan bisa mengintegrasikan ternak ini dari hulu ke hilir, mulai dari pembenihannya, sampai dengan pengolahan produk akhir yang bisa siap dikonsumsi. Jadi kita tidak menjual sapi tapi bagaimana kita bisa menjual produk akhirnya,” terangnya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Desa Provinsi Lampung itu, mengungkapkan rasa syukurnya karena meskipun pandemi melanda di Kabupaten Tubaba di sektor pertanian produksinya tidak menurun hal tersebut salah satunya dipengaruhi adanya pemanfaatan teknologi tepat guna para petani.

“Di kabupaten Tubaba teknologi tepat guna cukup maju terutama untuk teknologi pertanian, bagaimana memanfaatkan pupuk organik, pupuk cair, dari gabah menjadi padi kita sudah cukup banyak inovator-inovator yang ada di kabupaten Tubaba ini,” kata Zaidirina.

Selain ekonomi yang mulai meningkat, angka kemiskinan di Kabupaten Tubaba khususnya angka stanting mengalami penurunan, sama halnya dengan Provinsi Lampung saat ini, dengan penurunan tersebut, Pemkab Tubaba optimistis kedepannya angka stanting di wilayahnya dapat melampaui target nasional.

“Stanting kita juga menurun kita punya target di tahun 2024, Nasional menargetkan 14 persen dan kita akan upayakan dapat melampaui target itu, arahannya sudah kita mulai sejak tahun 2022 ini kita memanfaatkan smart village desa cerdas kebetulan di kabupaten Tulangbawang barat ini 93 tiyuh itu sudah smart village semuanya,” kata dia.

Dengan adanya smart village itu, pemerintah daerah punya data base yang valid berdasarkan fakta yang ada di Kabupaten Tubaba sehingga semua pelayanan dapat dilakukan baik online maupun datang langsung ke tiyuh masing-masing sesuai dengan kebutuhan warga.

“Semuanya itu terekam, pelayanan apa saja yang mereka manfaatkan dan apa yang mereka butuhkan dari situ juga kita mendapatkan data yang valid, sebenarnya jumlah stanting di Tubaba ini ada beberapa, itu langsung ketahuan. Berdasarkan data itu kita bisa memberikan treatment yang jelas,” ungkapnya.

Pemkab Tubaba berkolaborasi dengan program kerja yang ada di BKKBN pusat namanya dapur dahsyat program ini intinya adalah bagaimana CSR yang ada di perusahaan di kabupaten Tubaba ini dapat menyumbang kebutuhan di setiap tiyuh sesuai kebutuhannya.

“Mereka bisa menyumbang misalnya untuk satu desa itu apakah beras, minyak goreng, tepung terigu, dan sebagainya itu nanti di kolaborasikan dengan program yang ada di Pemda Kabupaten Tulangbawang barat yaitu integrasi dengan kolam kandang dan kebun,” kata dia.

Untuk program tersebut, Pemkab Tubaba telah mengintruksikan kepada setiap tiyuh tidak boleh lagi ada pekarangan yang tidak dimanfaatkan, atau lahan lahan terlantar yang tidak dimanfaatkan.

“Itu harus kita tanami dengan bahan bahan pangan nanti ada bantuan keuangan baik dari dana desa dari Pemda kabupaten Tulangbawang barat bahkan kemaren dari DPR-RI Komisi IV itu dapat bantuan untuk 10 desa dapat Rp50 juta melalui kelompok tani wanita KWT nama programnya itu pekarangan pangan lestari,” kata dia.

Dengan program pekarangan pangan lestari Itu, setiap warga miskin atau yang mengalami stanting dapat mengambil gratis dari kebun pangan lestari itu.

“Yang telah memanfaatkan pekarangan ini semuanya akan terekam melalui smart village, jadi apa saja yang sudah di ambil oleh warga dapat diketahui dari data yang masuk,” ungkapnya.

Menurutnya, penurunan angka stanting khususnya kemiskinan bukanlah tanggung jawab pemerintah daerah saja, namun semuanya ikut bertanggung jawab terutama pihak swasta.

“Bagaimana kalau kalau daya beli tidak ada masyarakatnya miskin semua bagaimana swasta mau usaha. Tetapi kalau semua saling membantu nantikan daya beli tumbuh akhirnya yang dibelikan barang-barang dari perusahaan itu juga,” ujarnya.

Kepada pihak swasta, khususnya para pengusaha yang ada di kabupaten Tubaba, Zaidirina meminta partisipasinya sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk membantu percepatan pemulihan ekonomi warga pascapandemi Covid-19

“Siang ini saya sedang mengumpulkan semua perusahaan perusahaan yang ada di kabupaten Tubaba untuk ikut aktif menangani stanting dan kemiskinan, dan membantu menjaga jalan-jalan kita ini agar tidak cepat hancur. Karena memang APBD kita terbatas habis cuma untuk membetulkan jalanan,” pungkasnya.

(Red)