BUANAINFORMASI.COM-Untuk meningkatkan kualitas pangan masyarakat lampung menuju pola pangan harapan, pemerintah menggelar acara Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), Lomba Kreasi Kudapan Berbahan Baku Tepung Singkong dan Bazar/Pameran Pangan Lokal dalam rangkaian peringatan Hari Pangan Sedunia pada hari ini Senin, (10/10) di Halaman Kantor Gubernur Lampung.Selasa (11/10/2016)
Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Lampung Hamartoni Ahadis dalam sambutannya pada pembukaan Acara menuturkan “Dalam rangka meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat Lampung menuju Pola Pangan Harapan telah dikeluarkan Instruksi Gubernur Nomor 4 tahun 2015 tentang Gerakan Percepatan Peng-aneka ragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber daya Lokal di Provinsi Lampung, dimana Instruksi tersebut dinyatakan bahwa seluruh masyarakat Lampung untuk mengkonsumsi pangan lokal baik pangan Pokok maupun Kudapan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi bagi masyarakat Lampung. Hal ini dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya pangan lokal dan beraneka ragam serta tidak mengandalkan satu jenis bahan pangan pokok beras saja”, ungkapnya
Hasil analisa pola konsumsi tahun 2014 menunjukkan bahwa konsumsi energy actual masyarakat dari kelompok pangan umbi-umbian baru mencapai 9,8 Kkal/Kap/Hari dan anjuran yang seharusnya 120,0 Kkal/Kap/Hari. Konsumsi karbohidrat masih didominasi oleh beras dan terigu
Potensi pangan lokal sumber karbohidrat non beras yang ada di sekeliling kita tersedia hampir di seluruh wilayah Lampung baik yang terdapat di pekarangan, kebun, tegalan maupun ladang, namun keberadaannya sampai saat ini masih dilihat sebelah mata sehingga kurang perhatian dan kurang terberdayakan. Di sisi lain konsumsi jagung hanya mencapai 0,4 gram/kapita/hari seakan-akan dilupakan masyarakat karena faktor prestice dan budaya masyarakat, serta maraknya produk-produk siap saji yang sangat mudah dan murah untuk memperolehnya seperti mie dan roti (gandum) yang menyumbang konsumsi sebesar 10,1 gram/kapita/hari, ini benar-benar telah menggeser posisi pangan lokal, dan dalam jangka panjang akan memberi keuntungan yang besar terhadap negara lain.
Secara lugas dikatakan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Sekretaris Daerah Provinsi Lampung tentang “Upaya perbaikan pola konsumsi rumah tangga dengan peningkatan kualitas konsumsi/asupan pangan yang sesuai dengan norma gizi dan kesehatan pada akhirnya akan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Konsumsi pangan dan gizi yang beragam, bergizi, seimbang dan aman menjadi syarat bagi perkembangan organ fisik manusia sejak dalam kandungan, yang selanjutnya berpengaruh terhadap perkembangan intelegensia maupun kemampuan fisiknya. Generasi yang tangguh secara fisik maupun intelegensia akan menjadi tulang punggung bagi tumbuh kembang suatu bangsa dalam pembangunan ekonomi, sosial maupun politik”, ujar Hamartoni Ahadis menutup sambutannya.
Hadir dalam acara ini Deputi Bidang Teknologi Agroindustri dan Bio Teknologi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Prof.Dr.Eng Eniya Listiyani, Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung Hasiah Bachtiar Basri, Kepala Badan Ketahanan Provinsi Lampung Kusnaedi serta sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung. (Rilis Humas/Editor Buana)