Jakarta, Penacakrawala.com – Bung Hatta pernah bilang, partai yang tak menjalankan kaderisasi hanya akan menghasilkan “pembebek”.
Massa anggota partai hanya mengenal kepatuhan pada pimpinan-pimpinan partai. “Kebiasaan membebek itu tiada memperkuat pergerakan. Bahkan, itu akan membunuh pergerakan.” begitulah kurang lebih kata Bung Hatta.
Komite Pimpinan Wilayah Lampung, Partai Rakyat Demokratik (KPW PRD) sudah dua hari ini sejak tanggal 29 sampai hari ini melakukan pendidikan dasar Anggota PRD yang bertempat di kantor KPW PRD Lampung JL.Kesehatan No.01 Pahoman, Bandar Lampung.
Pendidikan dasar Anggota PRD sendiri diikuti oleh mahasiswa, pedagang, dan pemuda.
Partai yang sudah ber-usia lebih dari seperempat abad ini, masih terus berjuang menerobos gelombang arus politik Indonesia yang semakin hari menjauh dari cita-cita awal republik berdiri, yakni terciptanya masyarakat adil dan makmur.
“Sejak PRD berdiri, PRD selalu mengkritisi & mengajak rakyat untuk secara bersama-sama melawan tirani dan ketimpangan sosial yang terus menajam hingga kini, hari ini PRD jelas masih punya tujuan politik yang sama yaitu terciptanya masyarakat adil dan makmur.” jelas Ketua KPW PRD, Arfan ABP.
“Selain itu, rakyat hari ini sedang berhadapan dengan sistim ekonomi yang memakmurkan segelintir orang, kekayaan Republik hari ini hanya di kuasai 1% orang saja, Inilah yang sering disebut Oligarki, Sementara rakyat banyak, kaum 99 persen dibuat melarat untuk itu, PRD bersama Rakyat tengah fokus membangun sebuah poros politik alternatif yang akan melawan dominasi kekuatan kaum 1% tersebut.” lanjut Ketua KPW PRD.
Dia menegaskan, bahwa rakyat harus menciptakan alat politiknya sendiri untuk terwujudnya cita-cita kesejahteraan dan keadilan sosial, sebab sistem politik sekarang dikuasai dan didesain hanya untuk mempertahankan kekayaan oligarki.
Akibatnya, hampir tidak ada kebijakan politik yang memihak rakyat banyak yaitu golongan yang sering kita sebut, kaum 99 persen.
Selain mengenalkan PRD dan cita-cita perjuanganya. A.J. Susmana sebagai mentor (Waketum KPP PRD) dalam sesi diskusi tersebut, A.J. Susmana juga memaparkan, bagaimana ampuhnya pancasila apabila di aktualisasikan oleh Negara sebagai kompas untuk mengambil satu kebijakan Ekonomi, politik sebagaimana apa yang cita-citakan para pendiri bangsa.
Ketua panitia Pendidikan Kader PRD Riski Oktara Putra menyampaikan. Pendidikan Kader PRD yang mengangkat tema “Membangun Poros Politik Alternatif” jelas ingin memberikan kesadaran politik kepada calon kader PRD, bahwa membangun partai alternatif hari ini adalah sebuah keharusan bagi Massa Rakyat.
Sebab Situasi pilihan politik sekarang yang kian menyempit. Realitas politik kita hari ini juga, hanya menghadirkan wajah-wajah yang tak jauh beda dengan priode sebelumnya. Pada akhirnya hasilnya hanya mengulangi dari apa yang terjadi sebelumnya. Tidak ada perbaikan struktur ekonomi, politik dan sosial budaya.
Lanjut dia, Di harapkan, dengan di laksanakan pendidikan ini akan menciptakan kader-kader PRD yang mampu berjuang dan memimpin massa rakyat, tidak hanya itu para kader juga harus mampu membangun kesadaran politik rakyat serta mengajak mereka bersatu membangun satu kekuatan politik untuk melawan Oligarki.
Pendidikan partai yang sejak tanggal 29 oktober yang di mentori oleh a.j.susmana tersebut. di rencanakan akan ditutup pada hari ini, tgl 31 oktober 2021. Yang akan di hadiri juga oleh tokoh masyrakat lampung, yaitu IRJENPOL (PURNAWIRAWAN) DR.H. IKE EDWIN S.I.K, S.H, M.H, M.M. Acara penutupan hari ini juga, akan menjadi media silaturahmi para kader dan simpatisan Partai Rakyat Demokratik lintas generasi.
Peliput : (*)
Editor : Zull