Minta Tolong Bupati, Keluarga Korban Scammer Kamboja Tak Dapat Jawaban

0
61

Lampung Selatan, Penacakrawala.id – Keluarga Ahmad Jayani (36) korban scammer Kamboja meminta tolong Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto dengan mendatangi kediamannya pribadinya di Desa Way Galih, Tanjung Bintang, selama dua malam berturut-turut Jumat dan Sabtu 21-22 Juni 2024.

Maksud dari tujuan mereka meminta tolong Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto untuk memulangkan jenazah keluarganya.

Namun, alih-alih bisa bermediasi dengan orang nomor satu di Lampung Selatan tersebut, mereka hanya menunggu di pos penjagaan depan rumahnya.

Selama dua hari mereka tidak dapat bertemu dan tidak mendapat jawaban dari orang paling penting di Bumi Khagom Mufakat itu.

Adik korban Adhari mengatakan, pihaknya telah meminta tolong Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, dengan mendatangi kediamannya pribadinya selama dua hari.

Namun, kata dia, selama dua hari tersebut pihaknya tidak dapat bertemu dengan Nanang.
“Sudah. Dua hari berturut-turut kemarin kita udah ke rumahnya. Ke rumah pribadinya di Way Galih. Tapi nggak ketemu,” ujar Adhari, Minggu (23/6/2024).

“Yang ngenesnya yang hari kedua. Kami nunggu dari jam 7 malam. Nggak bisa ketemu juga. Kata ajudannya bapak lagi nggak enak badan. Kami nunggu di pos Sat Pol PP-nya itu tapi dia nggak keluar. Jam 10 lampu rumahnya dimatiin,” sambungnya.

Lantas ia bingung harus kemana lagi meminta bantuan untuk dapat membantunya memulangkan jenazah saudaranya tersebut.

Pihak Kemenlu tidak mau lagi membiayai biaya pemakaman saudaranya tersebut.
Bahkan, ia sempat membuka open donasi untuk biaya pemulangan jenazah saudaranya tersebut di media sosial TikTok.

Namun, akunnya dibannned atau diblokir.
“Kata kemenlu lebih dari hari Senin (24/6/2024) besok, mereka (Kemenlu) udah nggak mau membiayai biaya pemakaman abang saya.

“Saya sampai buka donas di TikTok buat biaya pemulangan jenazah abang saya itu. Tapi di bannned, atau diblokir. Alasannya karena pelanggaran apa gitu.Kayaknya karena mencatumkan nomor rekening,” imbuhnya.

Ia pun berharap pemerintah dapat membantu memulangkan jenazah saudaranya tersebut
Sebelumnya diberitakan, Ahmad Jayani (36) warga dusun cinta sari, Desa Taman Agung, kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, meninggal dunia di Kamboja, pada Sabtu (11/5/2024).

Ahmad Jayani warga Lampung Selatan tersebut diduga jadi korban perdagangan manusia, dia bekerja sebagai scamer di Kamboja sebelum akhirnya meninggal dunia.
Ahmad Jayani merupakan anak ke-5 dari 8 bersaudara dari pasangan Almarhum Mulhat dan Janah (60). (**/red)