Bandar Lampung, buanainformasi.com – Pada triwulan IV 2017, Provinsi Lampung mencatatkan inflasi sebesar 3,02%, lebih rendah jika dibandingkan triwulan sebelumnya yang sebesar 3,85%.
“Capaian inflasi yang cukup rendah tersebut ditopang oleh meredanya tekanan inflasi volatile food dan cukup terkendalinya inflasi kelompok core dan adminstered prices dibandingkan triwulan III 2017,” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Budiharto Setiawan, saat menggelar jumpa pers di BI setempat, Senin (26/3).
Budiharto menambahkan, koreksi harga yang terjadi pada komoditas hortikultura seperti bawang merah dan bawang putih mampu meredam tekanan inflasi lebih dalam, yang disebabkan kenaikan harga beras dan telur ayam ras yang antara lain dipengaruhi oleh faktor cuaca yang menganggu produktifitas dan distribusi, belum masuknya musim panen, serta meningkatnya permintaan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Inflasi pada kelompok inti (core) didorong oleh kenaikan harga kelompok makanan jadi seperti mie dan nasi dengan lauk terkait kenaikan bahan baku, serta kenaikan tarif pulsa ponsel dari provider seiring kenaikan permintaan akhir tahun,” ucap dia.
Sementara itu inflasi pada kelompok harga yang diatur pemerintah (administered prices) antara lain dipengaruhi masih terjadinya kenaikan harga bahan bakar rumah tangga khususnya gas elpiji 3 Kg, meski kenaikannya tidak setinggi bulan sebelumnya.
Dari 2 (dua) kota perhitungan inflasi di Provinsi Lampung, kota Bandar Lampung mengalami tekanan inflasi yang lebih tinggi dibandingkan Kota Metro. Pada triwulan IV 2017 Kota Bandar Lampung mencatat inflasi sebesar 3,14% (yoy), sementara Kota Metro mencatat inflasi sebesar 2,32% (yoy).
Dari 23 kota inflasi di Sumatera (SBH 2012), pada triwulan IV 2017, peringkat inflasi IHK (year-on year) kota Bandar Lampung menempati posisi yang relatif lebih baik dibandingkan dengan Provinsi lain di Sumatera, yakni masing-masing pada peringkat ke-14 dan ke-21.
Kondisi ini jauh lebih baik apabila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya dimana Kota Bandar Lampung merupakan peringkat ke-5 kota dengan inflasi tertinggi di Sumatera (4,09%; yoy).(*)