Pasca Banjir, 2 Rumah Sinar Harapan Ditinggalkan Pemilik

0
732

Pesawaran, buanainformasi.com-Dua rumah di Dusun Sinar Harapan, Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan ditinggalkan pergi pemiliknya. Mereka memilih pindah ke lokasi lain, karena trauma akan terjadi banjir seperti pada Kamis 31 April lalu yang yang menenggelamkan ratusan rumah warga. Fatonah (50) dan Andi (45) dua pemilik rumah ini sengaja memilih pindah karena trauma akan terjadi banjir serupa. Banjir tersebut telah membuat rumah serta barang-barang yang mereka miliki rusak di terjang banjir. Senin, (09/05/2016)

Akibatnya banjir tersebut, rumah-rumah warga kondisinya kian tidak terurus. Bahkan, tercatat delapan rumah sudah tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal.

Kepala Desa Mulyorejo Mubarok mengatakan, setiap hari air rob merendam rumah-rumah tersebut dan susah surut. Ini yang membuat pemiliknya memutuskan untuk pindah ke luar desa.

Dikatakan pula, kedelapan keluarga yang pindah, sampai sekarang belum meminta surat pindah. Padahal, beberapa dari mereka sudah tidak tinggal lagi di rumahnya sejak beberapa tahun terakhir.

“Kalau mau ditinggali lagi, ya harus direnovasi atau ditinggikan. Cuma biayanya tak sedikit,” ujar dia.

Menurutnya, banjir yang merendam Desa Mulyorejo sulit untuk surut. Sebab, desa tersebut terletak paling utara pesisir Tirto. Wilayah ini menjadi muara air dari selatan, meliputi Desa Tegaldowo dan Karangjompo. Tak jarang banjir yang merendam membawa limbah batik dari selatan pesisir.
“Yang parahnya lagi, di kawasan Tegaldowo dan Karangjompo banyak home industri batik. Sehingga, limbah batik itu larinya ke Mulyorejo. Limbah terbawa banjir kesini. Sehingga, air banjir ini menjadi sangat parah karena bercampur limbah,” paparnya.

Selain permasalahan tersebut, lanjut dia, warga juga diganjal dengan persoalan kesulitan buang air besar lantaran sebagian MCK di rumah-rumah warga tergenang air. “Karena banyak septic tank yang terendam, warga kesulitan buang hajat. Mereka rata-rata melakukan kebutuhan MCK di sungai,” tandasnya.

Berdasarkan pantauan Radar Pekalongan, kondisi pesisir Tirto, Kabupaten Pekalongan terkesan kumuh lantaran banjir dan rob yang terus merendam kawasan tersebut. Beberapa tanaman juga tak bisa bertahan di daerah itu. Seperti pohon kelapa yang banyak didapati dalam kondisi mati, hanya batang-batang pohon yang tersisa tanpa adanya daun dan buah. (Tim)