Sumsel, Penacakrawala.com – Pemerhati politik dari Forum Demokrasi Sriwijaya (ForDes) Bagindo Togar mengatakan, pasca meninggalnya sosok wanita inspiratif muda Percha Leanpuri karena sakit, Herman Deru memerlukan sosok- sosok lain dari anaknya yang ada untuk jadi penerusnya dalam kancah perpolitikan di Sumsel.
Meski begitu Bagindo menilai, beberapa adik almarhumah Percha Leanpuri telihat mendampingi sang ayah Herman Deru disetiap kesempatan, ia menilai hal itu wajar dan upaya menperkenalkannya ke masyarakat luas dari sehak awal.
“Tapi yang jadi pertanyaan, apakah pak Herman Deru melakukan hal yang sama terhadap almarhumah Percha dulu, ketika bakat- bakat didunia profesi politik ke masyarakat dan akhirnya Percha berhasil menduduki itu,” katanya, Kamis (14/10/2021).
Selain itu, diterangkan Bagindo harus diingat dulu Herman Deru kalah populer dengan Percha, karena Percha sudah level nasional sedangkan Herman Dery saat itu masih bupati OKUT.
“Jadi bayangkkan level kabupaten dengan nasional. Jadi apakah dulu hal ini dilakukan Herman Deru terhadap Percha,” ujarnya.
Seringnya sejunlah anak Herman Deru yang semua perempuan mendampingi kegiatan sang ayah, hal itu kemungkinan wujud dari perhatian, kasih sayng anak biologisnya, bisa jadi untuk katakan ia perlu penerus dibidang politik dan kemasyarakatan.
“Jadi bisa saja ini bagian dari dia untuk menggantikan kapabilitas dan luar biasanya Percha selama ini, menata karirnya didunia politik.”
“Sehingga wajar- wajar saja, tapi bukan berarti putri yang dikatakan merepresentasikan sosok almarhumah Percha nantinya tidak berhasil seperti beliau harus siap untuk itu,” ungkapnya.
Tetapi, jika ini disiapkan dengan baik dan berhasil, ditambahkan Bagindo itu bagian bentuk tanggung jawab dan perhatian orang tua terhadap anak-anaknya.
Karena bukan lebih mulia dan hebat dunia politik, tapi dibidang lain anak bisa sukses juga sesuai bakat dari anak- anak beliau ataupun sisapapun itu lebih diapresiasi, dan orang tua harus melihat bakat itu jika masuk tataran lebih baik dan produktif.
“Kalau diterima atau tidak diterima publik, orang tua berhak mengajak anaknya masuk keruang kompetisi masyarakat, asupan- asupan nilai, penggalaman, nasehat dan pandangan orang tua dengan meniti karir lebih baik, itu masuk dalam ruang publik, bukan dengan kemudahan- kemudahan saja dengan asupan dan bekal agar bisa fair dan kompetitif,” tuturnya.
Diwaktu cukup panjang untuk pemilu 2024 hal itu dirasa cukup melihat anaknya pas dibidang apa, dengan terlatih, pengalaman bisa membina anaknya dengan pembekalan, pandangan dan warning karena dunia politik dinamis.
“Dunia politik juga sangat fluktuatif, resensinya cukup tinggi sehingga perlu pemandangan, karena dunia politik beda dengan lain cukup menarik, ramai dengan intrik, kalau tidak ada intrik tidak ada dinamika, dan elit politik maupun masyarakat akan membuat ruang untuk itu,” tukasnya.
Sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir ini, Gubernur Sumsel Herman Deru terlihat selalu didamping sejumlah putri-putrinya dalam kegiatannya, baik ke dinasan atau diluar.
Anak- anaknya yang selalu mendampingi diantaranya Samantha Tivani yang saat ini menjabat Ketua Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Kormi) Sumsel dan Koordinator Wilayah (Korwil) Internasional Council for Small Business (ICSB) Sumsel.
Kemudian juga terdapat sibungsu Ratu Tenny Leriva yang saat ini menjabat Duta Anti narkoba Sumsel.
Herman Deru sendiri tak menampik, jika dirinya sering didampingi kedua anaknya tersebut, untuk melanjutkan perjuangan sang ayuk almarhumah Percha Leanpuri yang meninggal pada 19 Agustus lalu.
“Adek- adek Percha Leanpuri sengaja diajak belakangan ini sejak Percha tidak ada (meninggal dunia), untuk melanjutkan langkah- langkah selanjutnya ayuknya selama ini,” kata Herman Deru disela- sela penyerahan bantuan beras kepada warga Palembang yang terdampak Covid-19 di Palembang beberapa hari lalu.
Ia pun tak sungkan mengenalkan calon-calon penerus Percha tersebut kepada masyarakat luas, agar nantinya bisa sesukses Percha khususnya didunia politik.
“Sasha (Samantha Tivani) yang duduk disebelah kiri sekarang anaknya dua, dan Teni merupakan anak bungsu sekarang, dan masuh skripsi Kedokteran, mereka adik Percha semua,” paparnya.
Sekedar informasi, Percha Leanpuri, putri sulung Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, meninggal dunia usai menjalani perawatan pasca-melahirkan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Mohammad Hoesin Palembang selama sepekan, Kamis (19/8/2021).
Herman Deru sendiri mengaku ikhlas melepas kepergian putrinya untuk selama-lamanya, meskibbegitu merasakan kehilangan politisi muda asal Sumsel tersebut.
Saat Herman Deru menyampaikan kata sambutan mewakili keluarga, suasana mendadak hening. Suara orang nomor satu di Sumsel ini serak, matanya berkaca-kaca saat melepas sang putri tercinta.
“35 tahun 55 hari Allah titipkan dia (Percha) pada kami,” kata Deru mengawali sambutannya.
Percha dititipkan Allah kepada dirinya tanpa cacat, dan begitu sempurna di mata keluarga.
“Tidak ada penyesalan dari kami, Percha dipanggil. Tapi jujur kami merasakan terlalu cepat. Namun kami ikhlas,” ucap Deru.
Ia berharap sang anak mendapat tempat terbaik di sisi Allah.
Tidak lupa Deru memohon maaf kepada para sahabat, rekan Percha jika anaknya itu pernah melakukan salah, untuk mohon dimaafkan.
“Jika ada kesalahan yang dilakukan anak kami, kami akan bertanggung jawab. Sampaikan kepada kami jika ada yang belum diikhlaskan,” tandas Deru.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada tenaga kesahatan dari RSMH, RS Siti Fatimah dan Tim Harapan Kita, sejak tanggal 3 Agustus 2021 membantu perawatan Percha.
Source : Sripoku.com
Editor : Adee