
Kotabumi, buanainformasi.com- Pemerintah Kabupaten Lampung Utara akan membentuk satgas untuk lebih mengoptimalkan pedapatan asli daerah di kabupaten tertua di Lampung itu. Hal tersebut dikatakan oleh Wakil Bupati Lampura, Sri Widodo saat memberikan jawaban atas padangan fraksi terhadap KUA-PPAS 2016 diaula sidang dewan setempat, Rabu (26/8).
Sidang paripurna DPRD Lampura kemarin dipimpin oleh Ketua, Rahmat Hartono. Hadir Wakil Bupati, Sri Widodo, Sekdakab Samsir, Wakil Ketua I, Amir Yusmeri, Wakil Ketua II, M Yusrizal, Wakil Ketua III, Arnol, SKPD dan 40 anggota dewan dari 45 anggota.
“Saya berterima kasih atas sumbang sarannya kepada seluruh anggota dewan demi pembangunan di Bumi Tunas Ragom Lampung ini. Berjanji segala saran dan kritiknya akan ditindak lanjuti sebagaimana mestinya,”kata dia saat mewakili Bupati Agung Ilmu Mangmunegara dalam rapat paripurna pembahasan KUA-PPAS kemarin.
Menurut Widodo, satgas bentukan pemerintah daerah tersebut akan bertugas mengawasi setiap satker yang bertugas memungut retribusi dilapangan. Hal tersebut dilakukan guna meminilisir kebocoran dan kedepannya pendapatan asli daerah dapat lebih dimaksimalkan.
“Kami akan berusaha sekuat tenaga untuk meminimalisir segala bentuk kebocoran. Untuk itu dibentuk satgas tersebut dengan melibatkan seluruh jajaran pemerintahan. Semoga kedepannya PAD kita dapat ditingkatkan, sehingga dapat memberikan nilai lebih dalam pembangunan ditingkat masyarakat,”kata Widodo.
Ia menambahkan, pemerintah juga akan perhatian khusus terhadap segala masukan dari dewan setempat. Agar pelaksanaan pembangunan di kabupaten tertua di Lampung itu dapat lebih maksimal. Serta akan merealisasikannya dalam bentuk kerja nyata dilapangan.
“Seperti masukan dari beberapa partai yang menyebutkan nihilnya kehadiran para kepala satker saat ada rapat bersama dengan pihak legislatif. Hal ini akan kami tindak lanjuti dengan melakukan pembinaan terhadap satker terkait. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di masa-masa mendatang,”tambahnya.
Terkait dengan lambannya pembangunan di fisik yang ada di daerah penghasil lada hitam itu, Widodo mengaku saat ini sedang terjadi masalah teknis saja saat proses lelang berlangsung. Sementara pelaksanaan lelangnya sendiri masih tetap berjalan sebagaimana mestinya, tidak terhambat.
“Saat ini proses lelang tetap berjalan sebagaimana mestinya. Dalam waktu dekat akan selesai, dan pelaksanaan pembangunan di kabupaten berjuluk Kotabumi Bettah ini akan segera dilaksanakan,”ujarnya.(BS)