Pemkab Mesuji Antisipasi Kenaikan Harga Dan Ketersedian Pangan Menjelang Nataru 2024

0
102

Mesuji, Penacakrawala.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji lakukan antisipasi kenaikan harga dan ketersediaan pangan menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Hal tersebut disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Ekonomi dan Pembangunan (Ekbang) Setdakab Mesuji Yudi, Jumat (8/12/2023).

“Jadi jelang Nataru ini ditingkat high level meeting kami melakukan Rakor TPID di Bandara Lampung untuk membahas soal kenaikan harga dan ketersediaan pangan,” ujarnya.

Bahkan, ungkap Yudi, Gubernur Lampung Arinal pun meminta kepada Kepala Daerah agar ketersediaan pangan dan keterjangkauan harga dapat dilakukan.

Yudi menyebut adapun langkah yang dilakukan dalam pengendalian inflasi sebagai berikut.

Pertama mengupayakan keterjangkauan harga, kedua ketersediaan barang atau pasokan.

Ketiga komunikasi efektif antara stakeholder, daerah dan pemerintah pusat.

Keempat kelancaran distribusi pasokan komoditas kebutuhan pokok.

“Itu langkah pengendalian inflasi yang disampaikan presiden RI, dan Gubernur hanya mengingatkan ke seluruh pihak yang hadir bahwa 4 K itu jadi acuan untuk pengendalian inflasi,” jelasnya.

Selain membahas pengendalian inflasi, menghadapi Nataru 2023 juga dibahas jalan rusak hingga persiapan rekayasa lalu lintas.

Mengingat dalam rakor itu semua unsur terlibat untuk menghadapi Nataru 2023.

Kemudian, Yudi menjelaskan jika kenaikan harga yang terjadi pada akhir tahun 2023 menjadi trend di setiap tahunnya.

Kondisi itu pun berbanding lurus dengan data 3 tahun terakhir,  yakni semua komoditas pangan mengalami kenaikan harga per awal Desember.

“Kemungkinan kenaikan harga karena sudah menjelang Natal dan Tahun Baru, kami juga bakal segera cek harga pangan di pasaran,” terangnya.

Sementara Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mesuji Arif Dwiyanto menuturkan kenaikan harga komoditas sayuran di Mesuji Lampung memang menjadi trend dari tahun ke tahun yang tak dapat dihindari.

“Khususnya untuk komoditas cabai itu trend juga bisa mempengaruhi harga di pasaran,” ujarnya.

Maka dari itu, ungkap Arif, jelang Nataru selalu menjadi perhatian Tim Pengendalian Inflasi.

“Kemarin pun kami sedang rapat terkait pengendalian inflasi Nataru,” imbuhnya.

Selain fenomena Nataru, suplay demand juga jadi penyebabnya.

Kemudian Arif memprediksi jumlah kirimkan sayuran pegunungan yang terbatas juga bisa jadi penyebabnya.

Mengingat, untuk  saat ini sedang musim tanam.

Ditambah untuk Kabupaten Mesuji juga jenis tanaman yang ditanam di wilayah nya jumlah terbatas.

“Berarti kiriman terbatas, karena mungkin lagi musim tanam di tempat asal dan Mesuji juga komoditas sayuran yang ditanam di sini jumlah nya terbatas,”jelasnya. (**/red)