Pesawaran, penacakrawala.com – Pemkab Pesawaran melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) menyuntikkan 2.000 dosis vaksin ke ternak sapi di Kecamatan Tegineneng.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Disbunak Pemkab Pesawaran, Dedy Noviansyah Effendi pada Rabu (12/7/2023).
Dedy mengatakan, penyuntikan 2.000 vaksin tersebut buntut merebaknya Lumpy Skin Diseases atau LSD di Provinsi Lampung khususnya di Kabupaten Pesawaran.
Tercatat oleh Disbunak sampai Juli 2023 secara keseluruhan ada sebanyak empat ekor sapi yang terserang gejala LSD.
Dari empat ekor sapi tersebut, seekor anak sapi dilaporkan mati.
“Namun, tiga ekor sapi dewasa dinyatakan sembuh usai dilakukan pengobatan oleh petugas kesehatan hewan,” kata Dedy.
Mengingat riskannya penyebaran LSD tersebut, pihaknya fokus untuk melakukan suntik vaksin terhadap sapi-sapi yang memang dinyatakan sehat.
Beberapa waktu lalu pemerintah Provinsi Lampung telah menyerahkan 2000 dosis vaksin ke pemkab Pesawaran untuk memulai vaksinasi.
Mengingat pemprov juga telah memberikan vaksin dan Disnakbun pun telah melakukan vaksinasi pertama yang dilakukan pada Mei 2023 lalu.
Dia menyebut, 2000 vaksin tersebut disuntikan kepada sapi-sapi sehat di kecamatan Tegineneng.
Lanjut Dedy, meski kasus LSD Kabupaten Pesawaran masih belum mengkhawatirkan, namun vaksin akan terus dikebut untuk menanggulangi resiko tertular.
“Sebenarnya kami terus mengedukasi masyarakat apabila terdapat gejala tampak LSD mohon dilaporkan,” ujarnya.
Dan pelaporan tersebut dikatakan Dedy cukup penting, sebab dari kasus yang dilaporkan tentu ada kemungkinan bisa lebih.
Ini juga berpengaruh terhadap bergulirnya vaksin-vaksin di kemudian hari.
“Terlihat sapi sehat, namun yang sebenarnya sapi sudah tertular meski gejala klinis luarnya belum nampak, dan yang seharusnya dilakukan pengobatan malah vaksinasi,” terangnya.
Kemungkinan sapi dalam kandang yang sama untuk tertular LSD dirasa cukup besar, namun untuk terjangkit kedua kalinya tentu tidak.
“LSD ini penyakit yang menjangkit hanya satu kali dan menyerang bagian kulit dan menurunnya imunitas hewan,” jelas dia.
“Itu tidak seperti PMK yang menyerang bagian vital seperti mulut sehingga ternak tidak mau makan dan pada akhirnya berujung dengan kematian,” imbuhnya.
Kemudian, dari 2000 dosis vaksin yang sudah diterima Pesawaran saat ini, terdapat 6000 vaksin lainnya yang masih berada di penyimpanan provinsi. (**/red)