Pemprov Lampung dan Pelindo II Gelar Rapat Pembahasan Rencana Induk Pelabuhan

0
671

Bandar Lampung, buanainformasi.com – Pemerintah Provinsi Lampung mengapresiasi dan mendukung penuh pembangunan rencana induk pelabuhan (RIP) Panjang. Hal itu diwujudkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur Lampung (non-aktif) Muhammad Ridho Ficardo bersama Pelindo Pusat awal 2018 lalu. Kini MoU tersebut terus dimatangkan oleh Pemprov dan Pelindo II dalam acara Rapat Pembahasan RIP, di Swiss-bell Hotel, Bandar Lampung, Selasa (10/4).

Plt. Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Lampung, Taufik Hidayat, mengatakan melalui MoU tersebut Pemprov bertekad mengoptimalkan dukungan terhadap pengembangan Pelabuhan Panjang.

”Pemprov Lampung sangat mendukung akan adanya pembangunan pelabuhan panjang. Salah satunya melalui MoU yang telah dilakukan antara Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo bersama Pelindo Pusat terkait rencana pengoptimalan dan dukungan terhadap pelabuhan panjang,” ujar Taufik Hidayat.

 

Menurut Taufik, Pelabuhan Panjang memiliki kapasitas dan potensi besar yang harus dikembangkan. Terlebih lagi akan didukung dengan jalan tol trans sumatera (JTTS) sebagai logistik nasional, yang akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Lampung.

“Kita harus mengantisipasi pembangunan pelabuhan ini, baik dari segi infrastruktur maupun suprastrukturnya. Untuk itu, semua pihak harus saling bersinergi agar rencana induk/master plan ini dapat terkoneksi dengan baik untuk kemajuan Lampung kedepan,” jelasnya.

Sementara itu, konsultan PT. LAPI ITB Arya menjelaskan RIP tersebut berperan besar terhadap investasi industri di Provinsi Lampung. Selain itu, RIP ini juga untuk merevisi proyeksi arus barang dan arah pengembangan pelabuhan panjang berdasarkan kondisi terkini.

“RIP ini merupakan upaya pengintegrasian ekonomi Se-Sumatera Bagian Selatan sehingga tercipta skala ekonomi yang besar dengan harapan industri berbasis komoditas utama dapat dikembangkan untuk memperkuat basis perekonomian Sumatera Bagian Selatan, khususnya Lampung,” jelasnya.

General Manager IPC cabang pelabuhan panjang Drajat Sulistyo menjelaskan Provinsi Lampung harus melakukan pemetaan RIP.

“Lampung memiliki logistik yang sangat menarik. Kita juga memiliki jalan tol trans sumatera (JTTS), tapi kita kita tidak boleh terlena dengan adanya JTTS ini. Kita harus memanfaatkan akan keberadaan JTTS tersebut,” jelasnya.

Ia berharap RIP panjang ini dapat segera terealisasi untuk kemajuan Provinsi Lampung, terutama untuk Indonesia.(*)