Tanggamus, Penacakrawala.com – Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani SE.MM serahkan bantuan secara simbolis kepada petani kopi, lada dan kakao berupa peremajaan kopi, mesin potong rumput rehabilitasi tanaman lada dan unit pengelolahan hasil (UPH) Kopi dan kakao sumber dana APBN Tahun Anggaran 2020 direktorat jendral perkebunan kementerian pertanian. Selasa, 04 Agustus 2020.
Pelaksanaan berlangsung mengikuti protokol Kesehatan dengan menyediakan tempat mencuci tangan, cek suhu, dan menjaga jarak.
Turut hadir dalam pelaksanaan tersebut, Asisten Bupati Firman Rani, Jajaran Bidang Pangan dan Pertanian serta Kelompok perkebunan berjumlah 40 kelompok.
Disampaikan kepala Dinas Pangan dan Pertanian Catur Agus Dewanto,”kegiatan ini merupakan program dan upaya pemerintah dalam rangka peningkatan produksi hasil perkebunan terutama pada komoditas tanaman kopi dan lada di wilayah Kabupaten Tanggamus,”katanya.
Adapun di Kabupaten Tanggamus sendiri memiliki wilayah perkebunan seluas 81.813 ha, yang didominasi oleh Komoditi Unggulan Perkebunan yaitu Kopi Robusta yang memiliki luas 41.125 ha, dengan produksi 31.765 ton pertahun dalam bentuk hasil Biji kering, dan untuk komoditas lada memiliki luas 7.863 ha dengan produksi 3.115 ton pertahun dengan bentuk hasil lada hitam, sedangkan untuk komoditas Kakao memiliki luas 13.682 Ha dengan produksi 6.065 ton/tahun. Dimana keseluruhan lahan adalah perkebunan rakyat.
“Kita patut berbangga karena menempati urutan kedua sebagai Kabupaten penghasil kopi terbesar di provinsi Lampung, seluruhnya perkebunan dikelola oleh petani, Kopi robusta adalah jenis utama yang banyak ditanam diwilayah Kabupaten Tanggamus,”ujar Catur.
Lanjutnya,sedangkan untuk komoditas lada, kita menempati urutan kedua penghasil lada terbesar setelah Kabupaten Lampung Timur, dimana Kecamatan Air Naningan menjadi salah satu sentra penghasil terbesar lada di Kabupaten Tanggamus. Selain itu Kakao juga masih menjadi penghasilan utama petani/pekebun, sedangkan sentra tanaman Kakao terdapat di Kecamatan Bulok dan Cukuh Balak. Dari potensi yang cukup besar tersebut masih belum berbanding lurus dengan kesejahteraan para petani kopi dan lada yang umumnya masih memiliki sumberdaya dan akses yang masih sangat terbatas terhadap pengetahuan kewirausahaan serta layanan Pertanian,”jelasnya.
Menurut Catur, Adanya Covid-19 ini berakibat banyaknya program mengalami penyesuaian atau Rekofusing.
Jadi, program – program yang sudah rencanakan namun akibat covid-19 anggaran mengalami penyesuaian atau rekofusing sehingga banyak yang tidak terealisasikan,”pungkasnya.
Sementara itu disampaikan Bupati Tanggamus Hj. Dewi Handajani, SE.MM, semua patut berbangga karena Tanggamus menempati urutan kedua sebagai Kabupaten penghasil kopi terbesar di provinsi Lampung, seluruhnya perkebunan dikelola oleh petani, Kopi robusta adalah jenis utama yang banyak ditanam diwilayah Kabupaten Tanggamus. Sedangkan untuk komoditas lada, menempati urutan kedua penghasil lada terbesar setelah Kabupaten Lampung Timur, dimana Kecamatan Air Naningan menjadi salah satu sentra penghasil terbesar lada di Kabupaten Tanggamus. Selain itu Kakao juga masih menjadi penghasilan utama petani/pekebun, sedangkan sentra tanaman Kakao terdapat di Kecamatan Bulok dan Cukuh Balak.
“Dari potensi yang cukup besar tersebut masih belum berbanding lurus dengan kesejahteraan para petani kopi dan lada yang umumnya masih memiliki sumberdaya dan akses yang masih sangat terbatas terhadap pengetahuan kewirausahaan serta layanan pertanian. Beberapa permasalahan yang dihadapi Petani dalam pengembangan hulu dan hilir, hasil produksi kopi di Tanggamus pada saat ini adalah kualitas hasil yang masih cukup rendah serta harga yang belum sesuai dengan harapan petani, kondisi tersebut menyebabkan sebagian petani kopi dan lada beralih pada komoditas lain sehingga produksi komoditas kopi dan lada kian tahun kian menurun,”Ucap Bupati.
Lanjutnya, kondisi tersebut direspon oleh Kementerian Pertanian yang telah memberikan bantuan bersumber dana APBN kepada Pemkab Tanggamus melalui Kegiatan Peremajaan Kopi dan Rehabilitasi Tanaman Lada berupa, Peremajaan Tanaman Kopi seluas 300 Ha untuk 30 Kelompok tani dengan rincian, bibit kopi 300.000 batang, pupuk organik 60.000 Kg, mesin pemotong rumput sebanyak 50 unit, rehabilitasi Tanaman Lada seluas 150 Ha untuk 14 Kelompok tani dengan rincian bibit lada 120.000 batang, pupuk organik 30.000 Kg, Unit Pengolahan Hasil (UPH), UPH Kopi Bubuk, UPH Bubuk Cokelat.
Dalam kesempatan ini juga turut diserahkan Bantuan untuk Kegiatan Peremajaan Kopi berupa 50 unit mesin potong rumput, 300.000 batang bibit kopi dan 60.000 kg pupuk organik, sedangkan untuk Kegiatan rehabilitasi Tanaman lada berupa 120.000 batang bibit lada dan 30.000 kg pupuk organik serta 1 Unit UPH Kopi Bubuk dan UPH Cokelat Bubuk. Dan diharapkan dengan adanya bantuan ini dapat menjadi angin segar pada Petani terhadap pengembangan tanaman kopi dan lada di Kabupaten Tanggamus.
“Sehingga geliat kopi dan lada tetap berjaya di Bumi Begawi Jejama dan Provinsi Lampung, serta dapat kembali memberi kontribusi sebagai Kabupaten penghasil Kopi dan lada, sehingga Predikat sebagai Bumi Kopi Lampung dan Tanah Lado pun dapat sama-sama kita pertahankan,”tandasnya.
(Uud)